Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Partai Baru Mahathir, Partai Pejuang, Ditolak

Kompas.com - 08/01/2021, 22:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Pil pahit harus dirasakan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, karena partainya, Partai Pejuang, gagal didaftarkan.

Badan Pendaftaran Publik (ROS) menolak aplikasi yang diajukan, demikian keterangan yang dilontarkan pengacara partai Mior Nor Haidir Suhaimi.

Berbicara setelah datang ke pengadilan tinggi, Mior mengatakan Partai Pejuang ditolak aplikasinya karena masih ada yang kurang.

Baca juga: Mahathir kepada Anwar Ibrahim: Saya Tak Percaya Lagi Padanya

"Saya tengah menunggu instruksi dari klien saya. Kemungkinan mereka bakal mengajukan banding ke Kementerian Dalam Negeri," ulasnya.

Mior berujar, ROS melayangkan pemberitahuan kepada sekretaris jenderal sementara, Amiruddin Hamzah, pada Rabu sore waktu setempat (6/1/2021).

Selain Partai Pejuang, ROS juga menolak pendaftaran Aliansi Demokratis Malaysia Bersatu (MUDA), dilansir Channel News Asia Kamis (7/1/2021)).

MUDA merupakan partai yang didirikan Syed Saddiq, mantan menteri pemuda dan olahraga saat Mahathir menjabat.

Dalam unggahannya di Facebook, MUDA menyatakan mereka mendapatkan pemberitahuan penolakan "tanpa disertai alasan".

Meski mengaku kecewa dengan penolakan itu MUDA menerangkan mereka akan berkooperasi penuh untuk membereskan kekurangan saat pendaftaran.

Baca juga: [KALEIDOSKOP 2020] Mahathir dan Saga Politik Malaysia yang Tiada Akhir

Pejuang menarik diri dari Judicial Review

Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Malaysia sudah menetapkan agenda pada Kamis untuk mendengarkan judicial review dari Pejuang.

Mereka bermaksud menggugat ROS yang sudah menahan aplikasi pendaftaran mereka. Namun, Mior mengaku mereka sudah menarik diri dari proses tersebut.

Mior menjelaskan, mereka tak lagi mengajukan JR setelah mendapatkan pemberitahuan penolakan aplikasi dari ROS.

Baca juga: Disebut Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Ini Jawaban Mahathir

Sebelumnya, Amiruddin mendaftarkan gugatan Partai Pejuang pada 10 Desember 2020, dengan termohon adalah ROS serta direktur jenderalnya.

Amiruddin memermasalahkan partai baru Mahathir itu tak kunjung disahkan. Dia menuding ROS beriktikad buruk.

Dia juga menyatakan bahwa kegagalan partai untuk mendaftarkan diri bertentangan dengan harapan dari pemohon.

Karena itu, Amiruddin menuntut agar ROS segera memberikan keputusan dalam waktu tujuh hari sejak tanggal putusan, dan membayar biaya perkara.

Baca juga: Politisi Ini Sebut Mahathir Mohamad Biang Kerok Krisis Politik Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com