WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ilumawan dari perusahaan farmasi AS mengklaim Vaksin Covid-19 Moderna bekerja terhadap varian baru virus corona yang lebih menular, yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Tes laboratorium awal menunjukkan antibodi yang dipicu oleh vaksin Covid-19 dapat mengenali dan melawan varian baru virus corona.
Namun, masih diperlukan lebih banyak studi untuk mengkonfirmasi kebenaran klaim tersebut dan meyakinkan orang-orang yang telah melakukan vaksinasi.
Varian baru virus corona telah menyebar dengan cepat di sejumlah negara.
Baca juga: Selandia Baru Belum Aman dari Covid-19, Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk
Varian baru virus corona telah mengalami perubahan atau mutasi yang artinya varian baru itu dapat menginfeksi sel manusia lebih mudah dari pada varian asalnya yang telah menyebabkan pandemi.
Para pakar berpikir varian baru asal Inggris, yang muncul pada September 2020 mungkin 70 persen lebih menular, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (26/1/2021).
Vaksin Covid-19 saat ini dirancang dengan melihat varian asal, tapi para pakar meyakini bahwa seharusnya tetap bekerja melawan varian baru virus corona. Meski, mungkin tidak cukup baik.
Sudah ada beberapa hasil awal yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer melindungi dari varian baru virus corona Inggris.
Baca juga: Boris Johnson: Varian Baru Virus Corona di Inggris Mungkin Lebih Mematikan
Untuk studi vaksin Covid-19 Moderna, peneliti melihat sampel darah yang diambil dari 8 orang yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna yang direkomendasikan.
Temuan ini belum ditinjau lebih lanjut, tetapi menunjukkan kekebalan dari vaksin Moderna mengenali varian baru virus corona.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan