Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Berlalu, Ini 5 Hal yang Berubah di Wuhan

Kompas.com - 25/01/2021, 11:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WUHAN, KOMPAS.com - Dengan populasi 11 juta jiwa, Wuhan saat ini telah kembali normal, melanjutkan kembali rutinitas mereka meski warganya "bergerak" dengan penuh kehati-hatian.

Seorang warga Wuhan mengatakan, "Luka Covid-19 akan tetap membersamai kami selamanya, bahkan sedikit pengingat saja menyakitkan."

Trauma terhadap wabah jelas membayangi warga Wuhan, namun, apakah trauma itu melahirkan "gaya hidup baru"?

Memakai masker, menyemprotkan disinfektan ke semua benda, menghindari keramaian dan tetap waspada terhadap wabah lokal, adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dipelihara warga Wuhan saat ini.

Namun, apakah perubahan-perubahan itu sudah cukup menunjukkan "gaya hidup Wuhan yang baru"?

Melansir Global Times, berikut ini 5 perubahan yang terjadi di Wuhan usai merebaknya wabah virus corona setahun yang lalu.

Baca juga: Wuhan Sudah Kembali Normal Saat Dunia Masih Berjuang Melawan Pandemi

1. Hewan liar, unggas hidup dan produk daging beku dilarang dijual di pasar

Di sebuah pasar Baishazhou yang ramai, sebuah layar digital memperingatkan para pedagang di sana untuk tidak menjual hewan liar dan unggas hidup di pasar.

Para pembeli di pasar juga diingatkan untuk membeli produk dari "sumber yang memenuhi syarat".

Tak hanya itu, pasar tersebut juga meningkatkan pemeriksaan penjualan produk beku setelah beberapa berita melaporkan gejolak kasus infeksi Covid-19 yang disebabkan produk beku impor.

Seorang pedagang bermarga Bai mengatakan, "Kini, dengan dekatnya Tahun Baru Imlek China, pemeriksaan seperti itu makin ditingkatkan."

Seorang pedagang grosis yang menjual daging sapi dan kambing beku mengatakan dia belum mengimpor apa pun sejak lockdown Wuhan pada 23 Januari tahun lalu.

Dulu pedagang tersebut menjual daging beku yang dia impor dari Selandia Baru dan Australia sebelum pandemi. Namun, dia menghindari penjualan produk tersebut saat ini.

"Jika pemerintah mengatakan bahwa memakan daging bisa menyebarkan virus, saya pikir banyak orang Wuhan akan menjadi vegetarian selamanya," canda seorang penduduk lain.

Baca juga: Dirilis, Dua Film tentang Awal Pandemi di Wuhan, Bagaimana Kisahnya?

2. Perayaan yang sepi

Jelang Tahun Baru Imlek, restoran-restoran di pasar Baishazhou biasanya hiruk pikuk dengan banyak keluarga memesan tempat dan makan bersama.

Namun, Covid-19 mengubah tradisi itu, setidaknya bagi banyak warga.

Seorang manajer restoran bermarga Wang mengatakan bahwa hanya 40 persen dari meja restorannya yang telah dipesan.

"Sebelumnya, 95 persen meja kami sudah dipesan saat ini," ungkapnya. Ya, mengingat Tahun Baru Imlek akan mulai 2 pekan lagi, angka 40 persen menunjukkan penurunan drastis.

Seorang warga bernama Chen Xingxu merasa bahwa warga Wuhan masih trauma dengan pandemi.

"Kami tidak hanya tidak pergi keluar untuk Tahun Baru Imlek, kami bahkan waspada tiap kali mengetahui ada wabah di China. Meski itu terjadi di Shijiazhuang, yang jaraknya ribuan kilometer..."

Baca juga: Setahun Lalu Wuhan Lockdown 11 Juta Warga Selama 76 Hari, Begini Kondisinya Saat Ini...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com