Tidak jelas apa yang akan terjadi setelah jeda 100 hari itu berakhir. Tetapi Chicas mengatakan dia yakin Presiden baru "memiliki hati yang berbeda dari pemerintah yang baru saja pergi".
Dia yakin akan ada solusi untuk membantunya dan jutaan migran tidak berdokumen lainnya.
Tidak jelas apakah imigran lain yang berlindung di gereja akan pergi. Semakin banyak migran tidak berdokumen mencari perlindungan di gereja-gereja selama pemerintahan Trump meningkatkan tindakan kerasnya terhadap imigrasi ilegal.
Kebijakan ICE membatasi badan tersebut untuk menangkap siapa pun di "lokasi sensitif", seperti sekolah, rumah sakit, atau rumah ibadah, kecuali dalam keadaan yang meringankan.
Baca juga: Perancis Percepat Proses Kewarganegaraan untuk Pekerja Imigran di Lini Terdepan Covid-19
Pada 2018, sekitar 50 orang tinggal di tempat perlindungan di dalam gereja-gereja di seluruh negeri, menurut Church World Service. Pejabat dari organisasi tidak segera menanggapi pertanyaan dari CNN untuk data terbaru.
Chicas mengatakan dia menghabiskan banyak hari di tempat perlindungan dengan perasaan dilupakan, terisolasi dan penuh kesedihan tentang masa depan.
Tapi ada saat-saat cerah juga.
"Saya bertemu begitu banyak orang. Saya menyadari bahwa ada ratusan orang Amerika yang memiliki hati yang baik dan mencintai para imigran," katanya. "Saya telah melihatnya dengan mata kepala sendiri."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.