Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya Covid-19 adalah Teori Konspirasi, Pasangan di Malaysia Kondisinya Kritis

Kompas.com - 15/01/2021, 17:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Seorang dokter di Malaysia menceritakan ada pasangan yang percaya Covid-19 itu teori konspirasi kini kondisinya kritis.

Di Facebook, Dr Malar Santhi Santherasegapan mengungkapkan awalnya ada pasien yang merasa tubuhnya tidak enak tiga hari terakhir.

Si pasien mengatakan, dia tidak nafsu makan, merasa kelelahan, dan tidak nyaman. Namun dia mengaku tidak demam, batuk, atau flu.

Baca juga: Twitter Tangguhkan 70.000 Akun Penyebar Teori Konspirasi

Dr Malar mengisahkan pada hari ketiga, si pasien akhirnya memeriksakan diri, dan dia direkomendasikan untuk melakukan tes Covid-19.

"Dia tidak ingin karena suaminya tidak percaya dengan penyakit itu, dan menyebut  itu hanya akal-akalan tim medis," cerita Dr Malar.

COVID19 ni memang tipu je, plandemik je, cerpen je. Oh ya, konspirasi sahaja.. Tak perlu takut pun, korang relax cam...

Posted by Malar Santhi Santherasegapan on Sunday, 10 January 2021

Karena si perempuan tidak mempunyai riwayat melakukan kontak dengan penderita, maka dia hanya mendapat pengobatan biasa.

Diyakini pada hari keenam, kondisi pasien masih tidak sehat. Dia tidak demam dengan gejala lain virus corona tak ditemukan.

Kali ini, dokter yang memeriksa mendengar adanya suara di paru-paru. Jadi, mereka memutuskan melakukan pemeriksaan X-ray.

Hasilnya, ada infeksi pnemunia mirip virus corona. Si pasien kembali diminta melakukan tes swab. Namun lagi-lagi ditolak.

Baca juga: Muncul Rencana Darurat Militer hingga Angkat Ahli Teori Konspirasi untuk Lawan Biden, Trump Disebut Sudah Gila

"Dia mengungkapkan suaminya begitu yakin tidak ada Covid-19, karena penyakit itu adalah teori konspirasi," kata Dr Malar.

Karena perempuan itu begitu keras kepala tidak melakukan tes swab, kondisinya semakin memburuk di hari kesembilan.

Dilansir World of Buzz Kamis (14/1/2021), karena kondisinya yang makin memburuk dia akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

Saat itu, si pasien napasnya begitu cepat. Dr Malar mengatakan dia nampak letih dan hampir tak bisa bernapas.

"Kadar oksigennya di kisaran 94-95 persen. Mencoba melakukan X-ray lain. Ini pnemunia Covid-19! Tak diragukan!" kata dia.

Kali ini, perempuan itu setuju untuk dites usab. Namun berbeda halnya dengan si suami yang masih kukuh untuk menolak.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 15 Januari 2021

"Kalian membuat kali melakukan tes swab karena ingin mengganjar harga yang sangat mahal kepada kami, bukan?" tanya suaminya.

Hasilnya pun tidak mengejutkan tim medis. keduanya dinyatakan positif virus corona. Namun, yang mengejutkan mereka adalah pengakuan keduanya.

Mereka mengungkapkan sudah menderita demam selama 10 hari, diare 10-15 kali sehari karena mereka terlalu banyak mengonsumsi vitamin C.

Setelah mereka dibawa ke rumah sakit rujukan, perempuan itu sekarat dan berjuang untuk bertahan hidup. Begitu juga suaminya.

Baca juga: Fasilitas Kesehatan Hampir Penuh Salah Satu Penyebab Meningkatnya Angka Kematian Pasien Covid-19 di Jakarta

Begitu dinyatakan positif juga, si suami harus dibantu alat pernapasan. Saat ini, kondisi keduanya kritis dan berada dalam kondisi koma.

Dr Malar melanjutkan dalam unggahannya, dia berharap pintu hati pasangan itu dibukakan sehingga sadar akan bahaya Covid-19.

Jika mereka selamat dan berhasil bertahan hidup, dia berharap keduanya akan menjadi yang paling vokal memeringatkan akan bahayanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com