Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya 20 Kreator Indonesia Mejeng di Pameran Hong Kong Licensing Show

Kompas.com - 14/01/2021, 23:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

HONG KONG, KOMPAS.com - Dua puluh pemilik hak kekayaan intelektual atau Intelectual Property asal Indonesia, tahun ini bergabung dengan salah satu pameran lisensi terbesar di Asia, Hong Kong Licensing Show.

Para peserta tahun ini utamanya adalah pemilik lisensi karya kreatif atau karakter animasi yang menonjol di berbagai platform media sosial.

Siapa mereka dan apa yang diharapkan dari pameran ini serta manfaatnya bagi ekonomi kreatif?

Baca juga: 5 Pola Perjalanan Wisata Petualangan di Indonesia, Ada Rute Ekspedisi Wallacea

Pemerintah Indonesia pada tahun 2021 mengajak 20 pemilik hak kekayaan intelektual (Intelectual Property/IP) mengikuti Hong Kong Licensing Show yang berlangsung 11 Januari hingga 15 Januari 2021.

Pameran ini memusatkan perhatian pada produk-produk yang sudah memiliki lisensi di wilayah Asia, di mana para pemilik lisensi produk dan agen lisensi mencari mitra dan memperluas jaringan lisensi regional serta menjual produk mereka di Asia, khususnya di daratan China.

Peserta yang dipilih pemerintah Indonesia tahun ini adalah pemilik IP kreatif pada bidang animasi, film, komik dan games. Mereka adalah pengusaha muda kreatif yang ingin bersaing dengan industri kreatif dunia.

Is Yunarto adalah pemilik IP dan pencipta komik dan animasi Garudayana yang diilhami tokoh legenda wayang nusantara.

“Ya BEKRAF dan program Katapel Badan Ekonomi Kreatif memfasilitasi, menyelenggarakan sebuah acara untuk mengajak rekan-rekan pelaku IP di Indonesia agar bisa lebih terekspos dengan kegiatan yang skalanya lebih luas.”

Baca juga: Unboxing dan Menjajal Oppo Reno5 yang Dijual Rp 5 Juta di Indonesia

VOA Indonesia Garudayana
Tokoh-rokoh komik Garudayana sudah dibuat dalam bentuk mainan, kartu permainan, kemasan makanan ringan, games Mobile Agents yang populer di Indonesia dan Asia Tenggara.

Buku komik Garudayana yang diilhami tokoh legenda Indonesia juga sudah diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Jepang serta diterbitkan secara digital di Jepang.

Rakhman Azhari, adalah Head of Commerce Mindblowon dengan komiknya tahilalats. Produk-produk Tahilalats sudah digunakan untuk play station, promosi usaha berbayar dan mainan. Ia memandang pameran ini sebagai kesempatan baik untuk belajar dari pemilik IP internasional.

"Bagaimana mereka me-monetize IP-nya yang sudah hebat, sedangkan kita baru peduli sekarang-sekarang ini. Korea sudah mulai bangkit, sekarang kita mulai terpacu dan membuat kita terus mencari kesempatan untuk bekerja sama dengan merek bahkan konten-konten yang lintas budaya," ujarnya.

Sementara, Ezra Garnida adalah salah seorang dari dua pencipta karakter dan pendiri studio kreatif Authentic Remixes pemilik IP Maple Haven.

Pria bergelar MBA lulusan News Castle University di Inggris ini baru mengembangkan bisnis IP efektif setahun yang lalu. Setelah menjual mainan dengan merek Kidbash ia ingin memperluas produk animasi games lewat Hong Kong Licensing Show.

Baca juga: 20 Kreator Indonesia Rambah Pasar Hong Kong, Ada Si Juki hingga Tahilalats

Salah satu karakter Maple Haven.DOK MAPLE HAVEN via VOA INDONESIA Salah satu karakter Maple Haven.
“Yang pertama memperoleh ekspos, kemudian meningkatkan portofolio kita. Dengan adanya games portofolio di mana kita mengikuti acara internasional dan kalau lulus kurasi dari Indonesia, itu sudah menjadi pencapaian besar pada tahun pertama kita. Kalau bisa mendapat kerjasama internasional,” tukasnya.

Para pemilik kekayaan intelektual ini rata-rata memiliki follower yang cukup besar dan juga menyebarluaskan produk mereka kepada publik lewat berbagai platform media sosial.

Pengusaha muda dan pemilik IP Komikgajelas, Jasmine Hanny Surkatty yang membuat komik sejak masih remaja mengatakan, ada pelajaran penting yang diperolehnya dari pemilik IP internasional di pameran sebelumnya.

VOA Indonesia Komikgajelas
"Ini adalah perusahaan IP besar, seperti Warner Bros dan yang lainnya mereka sangat bersahaja, mereka tidak terlampau memedulikan follower. Jumlah atau angka follower adalah faktor yang baik. Ya bisa berarti penjualan yang lebih baik tapi di sisi lain mereka juga menjunjung ide-ide dan konsep di atas segalanya," katanya.

Peserta pameran lainnya sepakat. Meskipun pada akhirnya berharap IP mereka akan berdampak luas pada ekonomi dan usaha mereka, namun para pengusaha kreatif muda ini ingin karakter atau tokoh-tokoh komik dan animasi Indonesia berdampak lebih luas lagi bagi Indonesia .

Rakhman Azhari mengatakan,“Pengen orang benar-benar menghormati, tahu Indonesia selain dari budaya dan pariwisatanya, IP menjadi salah satu alasan bagi mereka untuk menuju Indonesia.”

Pameran akbar Hong Kong Licensing Show ini setiap tahun biasanya menarik puluhan ribu pengunjung dan ribuan merek, namun pandemi telah memaksa ajang tahun ini beralih ke virtual.

Para peserta mengadakan pertemuan-pertemuan bisnis dan menegosiasikan kerja sama internasional lewat bilik-bilik virtual khusus.

Baca juga: Sepatu Boots Terbaik Buatan Indonesia, Mana Pilihanmu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com