BRUSSELS, KOMPAS.com – Ibu Kota Belgia, Brussels, dilanda kerusuhan yang dipicu oleh kematian seorang remaja berusia 23 tahun dalam tahanan polisi pekan lalu.
Massa yang marah mengamuk dan melakukan pelemparan benda-benda. Mobil Raja Belgia, Raja Phillipe, yang kebetulan sedang lewat juga tak luput dari sasaran pelemparan benda-benda dari massa.
Sebuah kantor polisi dilaporkan dibakar selama kerusuhan. Massa juga melakukan aksi vandalisme sebagaimana dilansir dari BBC.
Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka telah menangkap beberapa orang dalam kerusuhan tersebut.
Sebanyak empat petugas kepolisian juga dilaporkan mengalami luka-luka karena meredam kerusuhan tersebut.
Baca juga: Langka, Orangutan Sumatera Berhasil Lahir di Kebun Binatang Belgia
Polisi mengatakan, sekitar 500 orang berkumpul di dekat kantor polisi Brussels-Utara pada Rabu (13/1/2021).
Mereka menggelar unjuk rasa atas kematian seseorang yang diidentifikasi di media Belgia sebagai Ibrahima B.
Ibrahima B ditangkap pada Sabtu malam setelah melarikan diri dari polisi yang sedang melakukan razia ketertiban pembatasan karena pandemi virus corona.
Setelah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi, Ibrahima B dilaporkan mengalami kehilangan kesadaran dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Pasang Lampu Natal Mirip Penis, Wali Kota Belgia Minta Maaf
Di rumah sakit itulah, Ibrahima B dinyatakan meninggal pukul 20.22 waktu setempat, lebih dari satu jam semenjak penangkapannya.
Alasan kematiannya masih belum jelas. Tetapi, badan pengawas polisi telah membuka penyelidikan, menurut kantor pengadilan umum Brussels.
Awalnya, para pengunjuk rasa menggelar aksi protes di depan kantor polisi dan menuntut kebenaran mengenai penyebab kematian Ibrahima B.
Namun setelah itu, aksi protes berubah menjadi kerusuhan.
Baca juga: Belgia Akan Gratiskan Vaksin Corona ke 8 Juta Warganya