Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Akses Vaksin Gratis, Menlu Retno Beberkan Perjuangan Diplomasi Indonesia

Kompas.com - 14/01/2021, 15:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memastikan dapat mengamankan akses vaksin Covid-19 gratis, sebagai hasil kerja sama multilateral dalam kerangka Covid-19 Vaccines Advance Market Commitment (Covax AMC) Engagement Group.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi berdasarkan hasil pemungutan suara negara anggota, dipercaya menjabat sebagai Co-Chair Covax AMC Engagement Group pada Selasa (12/1/2021) di Jenewa, Swiss.

Baca juga: Wawancara Khusus Menlu Retno Marsudi - Diplomasi Vaksin: Membuka Akses, Meratakan Jalan

Kepada Kompas.com, Retno mengatakan diplomasi memainkan peran besar sejak awal penanganan pandemi di Indonesia. Diplomat Indonesia harus bergerak cepat mengevakuasi WNI di Wuhan dan banyak negara lainnya.

“Waktu Wuhan itu betul-betul malam yang panjang sekali. Kita harus pantau terus (evakuasi),” katanya.

Menurut Retno, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) harus mengatur ulang rencana prioritas lima tahunan sejak virus mulai merebak pada Januari 2020.

Hal itu dilakukan agar kementerian benar-benar bisa memaksimalkan fungsinya dalam penanganan pandemi nasional.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Sebut Indonesia Siap Jalani Hubungan Diplomasi dengan Pemerintahan Biden

“Di titik itulah saya dan tim duduk. Saya sudah sampaikan bahwa mau tidak mau kita re-focusing prioritas. Karena kalau tidak maka kita pasti tidak bisa berkontribusi,” imbuhnya.

Sejak itu, diplomasi juga diarahkan untuk menangani pandemi dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya. Semua sejalan dengan kepentingan dalam negeri dan berbagai upaya pemerintah melawan wabah Covid-19.

Kemenlu secara khusus menyiapkan tim diplomat untuk merespons masalah ini. Semua mempelajari perkembangan pandemi dari waktu ke waktu, mulai dari perihal virus itu sendiri, urusan vaksin dan lain sebagainya.

“Bukan berarti kita mau menjadi ahlinya, Tetapi paling tidak satu tahun ini isu tersebut sudah menjadi bagian tugas kita.”

Pemahaman itu menurutnya akan mempermudah diplomat dalam berdiskusi dengan pihak lain. Terlebih sekarang, semua orang di dunia ini pasti bicara soal Covid-19.

Baca juga: Cerita Menlu Retno Jadi Co-Chairs Covax AMC, Dikabari Pukul 02.00 dan Langsung Bekerja

Tidak hanya soal vaksin, diplomat Indonesia juga mengambil peran besar dalam memenuhi kebutuhan logistik kesehatan dalam negeri. Yaitu mulai dari penyediaan peralatan diagnostik, obat-obatan yang diperlukan, hingga vaksin sebagai kebutuhan mendesak saat ini.

“Tugas para diplomat adalah membuka akses meratakan jalannya. Agar kita dapat akses pembicaraan dan komitmen terhadap vaksin dari pengembang vaksin, semua kita hubungi,” kata dia.

Retno mengatakan, seiring perjalanan waktu inti tugas para diplomat terus berkembang, tidak hanya politik luar negeri yang lebih banyak terkait dengan masalah perdamaian.

Diplomat Indonesia juga harus terampil dalam diplomasi ekonomi, perlindungan WNI, diplomasi perbatasan dan berbagai hal yang menjadi prioritas utama politik luar negeri Indonesia.

Hasil lengkap wawancara Kompas.com dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa disimak di JEO Kompas.com (jeo.kompas.com).

Baca juga: Suka Lihat Diplomat di TV Sejak Remaja, Retno Marsudi Tak Sangka Bakal Jadi Menlu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com