Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amankan Akses Vaksin Gratis, Menlu Retno Beberkan Perjuangan Diplomasi Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memastikan dapat mengamankan akses vaksin Covid-19 gratis, sebagai hasil kerja sama multilateral dalam kerangka Covid-19 Vaccines Advance Market Commitment (Covax AMC) Engagement Group.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi berdasarkan hasil pemungutan suara negara anggota, dipercaya menjabat sebagai Co-Chair Covax AMC Engagement Group pada Selasa (12/1/2021) di Jenewa, Swiss.

Kepada Kompas.com, Retno mengatakan diplomasi memainkan peran besar sejak awal penanganan pandemi di Indonesia. Diplomat Indonesia harus bergerak cepat mengevakuasi WNI di Wuhan dan banyak negara lainnya.

“Waktu Wuhan itu betul-betul malam yang panjang sekali. Kita harus pantau terus (evakuasi),” katanya.

Menurut Retno, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) harus mengatur ulang rencana prioritas lima tahunan sejak virus mulai merebak pada Januari 2020.

Hal itu dilakukan agar kementerian benar-benar bisa memaksimalkan fungsinya dalam penanganan pandemi nasional.

“Di titik itulah saya dan tim duduk. Saya sudah sampaikan bahwa mau tidak mau kita re-focusing prioritas. Karena kalau tidak maka kita pasti tidak bisa berkontribusi,” imbuhnya.

Sejak itu, diplomasi juga diarahkan untuk menangani pandemi dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya. Semua sejalan dengan kepentingan dalam negeri dan berbagai upaya pemerintah melawan wabah Covid-19.

Kemenlu secara khusus menyiapkan tim diplomat untuk merespons masalah ini. Semua mempelajari perkembangan pandemi dari waktu ke waktu, mulai dari perihal virus itu sendiri, urusan vaksin dan lain sebagainya.

“Bukan berarti kita mau menjadi ahlinya, Tetapi paling tidak satu tahun ini isu tersebut sudah menjadi bagian tugas kita.”

Pemahaman itu menurutnya akan mempermudah diplomat dalam berdiskusi dengan pihak lain. Terlebih sekarang, semua orang di dunia ini pasti bicara soal Covid-19.

Tidak hanya soal vaksin, diplomat Indonesia juga mengambil peran besar dalam memenuhi kebutuhan logistik kesehatan dalam negeri. Yaitu mulai dari penyediaan peralatan diagnostik, obat-obatan yang diperlukan, hingga vaksin sebagai kebutuhan mendesak saat ini.

“Tugas para diplomat adalah membuka akses meratakan jalannya. Agar kita dapat akses pembicaraan dan komitmen terhadap vaksin dari pengembang vaksin, semua kita hubungi,” kata dia.

Retno mengatakan, seiring perjalanan waktu inti tugas para diplomat terus berkembang, tidak hanya politik luar negeri yang lebih banyak terkait dengan masalah perdamaian.

Diplomat Indonesia juga harus terampil dalam diplomasi ekonomi, perlindungan WNI, diplomasi perbatasan dan berbagai hal yang menjadi prioritas utama politik luar negeri Indonesia.

Hasil lengkap wawancara Kompas.com dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa disimak di JEO Kompas.com (jeo.kompas.com).

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/14/150121670/amankan-akses-vaksin-gratis-menlu-retno-beberkan-perjuangan-diplomasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke