Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menlu Retno Jadi Co-Chairs Covax AMC, Dikabari Pukul 02.00 dan Langsung Bekerja

Kompas.com - 14/01/2021, 13:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rabu (13/1/2021) pukul 02.00 WIB, ponsel Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berbunyi. Dia belum tidur. Ponsel itu segera disambarnya dan dia mengecek ada pesan apa.

Saat pesan dibuka, terkejutlah dia bahwa isi pesan tersebut adalah hasil pemungutan suara untuk Co-Chair Covid-19 Vaccines Advance Market Commitment (Covax AMC) lengkap dengan persentase perolehan suaranya.

Retno memperoleh persentase suara sebesar 41 persen dari negara anggota. Dan sejak saat itu, dia terpilih menjadi salah satu Co-Chair Covax AMC.

Setelah itu, Retno tak langsung tidur. Justru tanggung jawab lebih berat ada di pundaknya. Karenanya, dia langsung bekerja saat itu juga.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Sebut Indonesia Siap Jalani Hubungan Diplomasi dengan Pemerintahan Biden

“Setelah mendapat pesan itu, saya langsung menghubungi PTRI Jenewa (Perutusan Tetap Republik Indonesia) dan tim saya yang ada di jakarta,” tutur Retno kepada Kompas.com.

Dalam menakhodai Covax AMC, Retno tidak sendiri. Dia akan memimpin Covax AMC bersama dengan Menteri Pembangunan Kanada dan Menteri Kesehatan Etiopia.

“Kanada akan menjadi perwakilan dari negara-negara maju, sedangkan Indonesia dan Etiopia akan mewakili negara-negara berkembang,” imbuh Retno.

Baca juga: Paus Fransiskus Sudah Mendapat Vaksin Covid-19

Kepercayaan dan Tanggung Jawab

Perolehan persentase suara 41 persen adalah perolehan suara terbanyak dari suara yang masuk dari 92 anggota Covax AMC.

“Ini merupakan kepercayaan dunia, terutama kepercayaan dari negara-negara berkembang, kepada Indonesia. Kepercayaan ini tidak bisa dihitung dengan uang,” tutur Retno.

Dengan mendapat kepercayaan tersebut, secara otomatis Indonesia mengemban tanggung jawab yang tinggi untuk memastikan negara-negara berkembang mendapat akses vaksin Covid-19.

Baca juga: Pakar: Tunda Suntikan Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Bisa Picu Mutasi Virus

Dengan demikian, Indonesia tidak hanya membawa kepentingannya sendiri untuk memperoleh akses vaksin virus corona yang setara, namun juga membawa kepentingan negara berkembang.

“Kita akan berjuang untuk kita sekaligus untuk negara-negara berkembang. Kepemimpinan Indonesia di dunia akan dilihat,” ujar Retno.

Ke depan, Co-Chair Covax AMC akan membahas kesetaraan akses vaksin seperti berapa jumlah vaksin yang akan disalurkan, berapa penduduk yang akan divaksin, apa jenis vaksinnya, dan seperti apa infrastruktur negara penerima vaksin.

Baca juga: Wawancara Khusus Menlu Retno Marsudi - Diplomasi Vaksin: Membuka Akses, Meratakan Jalan

Retno menilai, pandemi virus corona tidak bisa diselesaikan oleh satu negara saja. Pandemi virus corona baru bisa berakhir jika semua negara mau bekerja sama dan menunjukkan solidaritasnya.

“Dan Indonesia akan menunjukkan kerja sama dan solidaritasnya, terutama kepada negara berkembang, sebagai salah satu Co-Chair Covax AMC,” imbuh Retno.

Baca juga: Kunjungi Indonesia, Menlu China Jumpa Luhut Bahas Kerja Sama dari Ekonomi sampai Vaksin Covid-19

"Hasil lengkap wawancara Kompas.com dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa disimak di JEO Kompas.com (jeo.kompas.com)".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com