Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Sosial Parler Raib Saat Trump Butuh 'Corong' Baru

Kompas.com - 11/01/2021, 18:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Situs web Parler telah menghilang setelah Amazon menarik dukungan terhadap jaringan sosial yang mengedepankan 'Kebebasan Berbicara' itu.

Melansir Stuff, Parler sebelumnya dirumorkan menjadi media sosial yang akan menjadi 'sarang' Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah Twitter memblokir akunnya.

CEO Parler John Matze mengatakan bahwa perusahaan media sosialnya telah dihentikan oleh hampir semua aliansi bisnisnya setelah Amazon, Apple dan Google mengakhiri perjanjian dengan Parler.

Baca juga: Diblokir Media Sosial? Tidak Masalah, Trump Sebut Akan Bikin Platform Sendiri...

Sebelumnya, Trump diperkirakan akan beralih ke Parler, menjadikan media itu corong provakatifnya seperti dia menggunakan Twitter beberapa waktu yang lalu.

Trump telah men-twit serangkaian tulisan kepada pengikutnya sehingga memunculkan banyak kabar hoaks mulai dari awal pemilihan sampai kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill Rabu 6 Januari lalu.

Sebelumnya diwartakan Kompas.com bahwa Twitter memblokir akun Trump untuk selamanya setelah berdiri hampir 12 tahun pada Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Selamat Jalan, Akun Twitter Donald Trump...

Sementara Facebook dan Instagram menangguhkan akun presiden AS itu sampai setidaknya sampai Hari Pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

Twit terakhir Trump kepada 89 juta pengikutnya adalah dia tidak akan menghadiri pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang dan memberi izin kepada pendukung anarkisnya untuk berkumpul di Washington sekali lagi.

Para pakar bertaruh bahwa Trump akan muncul di Parler, platform yang sudah dipakai 2 tahun terakhir ini oleh pendukung anarkisnya, Proud Boys.

Baca juga: Ini Twit Terakhir Trump Sebelum Akunnya Ditutup Permanen oleh Twitter

Namun, ada kemunginan bahwa Trump juga akan membuat platform media sosialnya sendiri walau tidak akan muncul dalam waktu sekejap.

Trump mengatakan, "Kami telah bernegosiasi dengan berbagai situs lain, dan akan segera mengumumkan secara besar-besaran, sementara kami juga melihat kemungkinan membangun platform kami sendiri dalam waktu dekat."

Adapun tentang Parler yang kini tidak mendapatkan banyak dukungan sehingga situs web-nya raib dari peredaran, karena CEO Parler John Matze mendukung kebebasan berbicara, termasuk untuk Trump yang jelas-jelas sudah memprovokasi massa.

Baca juga: Twitter Ancam Blokir Trump Selamanya karena Dianggap Terus Menyulut Kerusuhan

 

“Standar yang tidak berlaku untuk Twitter, Facebook atau bahkan Apple sendiri, berlaku untuk Parler," ujarnya dalam intonasi yang mendukung kepada Trump.

Dia berkata bahwa dia "tidak akan menyerah pada perusahaan yang bermotivasi politik dan pihak berwenang yang membenci kebebasan berbicara."

Baca juga: Twitter Juga Blokir Twit Trump dari Akun @POTUS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com