Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu Ingin Menyingkirkan Trump, Ketua DPR AS: Dia adalah Ancaman

Kompas.com - 11/01/2021, 11:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyatakan, Presiden Donald Trump harus secepatnya disingkirkan dari Gedung Putih.

Pelosi menegaskan, Partai Demokrat yang menguasai DPR AS bakal segera menelurkan artikel pemakzulan pada Senin (11/1/2021).

Sementara Demokrat menyiapkannya, Pelosi meminta supaya kabinet sang presiden yang berinisiatif mengaktifkan Amendemen 25.

Baca juga: DPR AS Bersiap Rilis Artikel Pemakzulan Kedua ke Trump

Amendemen itu bisa menempatkan Wakil Presiden Mike Pence sebagai presiden interim, jika dia dan mayoritas kabinet menyatakan Trump tak layak menjabat.

Jika Pence sampai tidak setuju, Ketua DPR AS sejak 2019 itu menegaskan mereka akan segera merumuskan artikel pemakzulan.

Dalam wawancara dalam program CBS 60 Minutes, Nancy Pelosi menyatakan dia melakukannya untuk melindungi konstitusi dan demokrasi AS.

"Presiden saat ini adalah ancaman bagi keduanya. Horor penyerangan yang dia sulut semakin intensif. Kami pun harus bergerak cepat," kata dia.

Dilansir AFP Minggu (10/1/2021), Trump bakal menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang coba dimakzulkan dua kali.

Pemakzulannya terjadi pertama pada Desember 2019, setelah dia dituding menekan Ukraina agar menginvestigasi Joe Biden.

Baca juga: Sang Terminator: Trump adalah Presiden Terburuk Sepanjang Masa

Saat itu dalam sidang yang digelar Januari 2020, Senat yang dikuasai Partai Republik menyelamatkan sang presiden.

Meski kali ini dilakukan jelang habisnya masa jabatan Trump, Demokrat bisa mengesahkannya dan kali ini, bisa didukung sebagian Republikan.

Hanya saja, jalan terjaln menanti artikel itu karena harus bisa mendapatkan dua pertiga dukungan para senator.

Baca juga: Trump Berniat Kerahkan Tentara untuk Lindungi Pendukung Saat Demo di Capitol

Menggunakan tuduhan menyulut pemberontakan, Demokrat bermaksud mencegah presiden 74 tahun itu untuk mencalonkan diri lagi di 2024.

Trump menjadi sasran hujatan setelah demonstrasi yang berujung kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari.

Sebanyak lima orang tewas dalam insiden tersebut, dengan empat di antaranya adalah pendukung presiden dan seorang lagi polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com