LONDON, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Inggris mengeluarkan biaya 3,4 juta poundsterling (Rp 64,5 miliar) untuk menyediakan pengemudi handal yang dapat melatih para pasukan, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (9/1/2021).
Pasukan militer Inggris sering mengalami kecelakaan saat berkendara, yang mana pada 2020 telah terjadi 2.989 kali. Sehingga, para pasukan militer dikirim ke kursus mengemudi.
Banyaknya kecelakaan yang terjadi, seperti mobil terjungkal, menyimpang dari jalan, menabrak bangunan, dan menabrak tank saat memarkirnya di gudang perawatan.
Baca juga: 5 Negara dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia pada 2020
Hampir 3.000 kecelakaan bermotor pada 2020 hingga Maret yang dengan kata lain terjadi 8 insiden dalam sehari atau 1 insiden dalam setiap 50 pasukan.
Personel Angkatan Darat mengalami hampir dua kali lebih banyak mengalami kecelakaan kendaraan bermotor daripada yang terjadi di Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
Baca juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Asia pada 2020, Indonesia Termasuk
Lebih dari 10.000 pasukan diwajibkan menghadiri kursus "pertahanan mengemudi".
Di sana mereka ditunjukkan video-video tentang sejumlah kecelakaan yang sudah terjadi, kemudian memberikan nasihat tentang menggunakan kecepatan dan berkendara ketika mabuk, lelah, dan menerima panggilan telpon.
Baca juga: Militer Iran Siaga Tinggi, Kapal Induk AS Ditarik dari Timur Tengah
Dan Lester yang membantu memproduksi video dari sejumlah insiden yang terjadi berkata, "Angkatan bersenjata secara statistik lebih berisiko mengalami kecelkaan dari pada warga sipil."
"Kami berharap dapat mengurangi angka kecelakaan dengan memberikan informasi penting," tambah Lester.
Baca juga: Puncaki Daftar Negara dengan Militer Terkuat, Ini Kekuatan Militer AS
Laporan Otoritas Keamanan Pertahaan mengungkapkan telah ada 18 personel yang tewas dan lebih dari 170 yang terluka dalam kecelakaan kendaraan bermotor saat bertugas tahun lalu.
Kementerian Pertahanan mengatakan, "Kami menjalankan kampanye keselamatan rutin dan telah memperkenalkan sejumlah program untuk peningkatan keselamatan."
Baca juga: Militer AS Terang-terangan Salahkan Taliban atas Pembunuhan di Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.