Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Mesra, Kini “Bromance” Trump dan Pence di Ujung Tanduk

Kompas.com - 09/01/2021, 06:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wakil Presiden AS Mike Pence di ambang kehancuran.

Hubungan antara duo pemimpin "Negeri Uncle Sam" tersebut semakin meregang ketika Pence menyatakan tidak memiliki kekuatan untuk membatalkan hasil pemilu AS 2020 yang menjadikan Joe Biden dari Partai Demokrat sebagai presiden berikutnya.

Trump langsung marah dan menumpahkan kekesalannya kepada Pence dalam sebuah unggahan di Twitter.

Para pejabat mengatakan, Trump telah lepas kendali selama beberapa pekan terakhir sebagaimana dilansir dair Business Insider, Jumat (8/1/2021).

Para pejabat itu menambahkan, kini Trump mengarahkan sebagian besar kemarahannya kepada Pence meski wakil presiden sekarang disebut masih setia.

Baca juga: Trump Lampiaskan Amarah kepada Mike Pence Ketika Makin Tersudut Usai Demo di Gedung Capitol

Awal pekan ini, Pence dikatakan telah makan siang dengan Trump di mana dia mencoba menjelaskan bahwa dia tidak memiliki hak untuk membatalkan pengesahan kemenangan Biden.

Lebih lanjut, dalam sebuah surat pada Rabu (6/1/20201), dia mengatakan kepada Trump bahwa dia menjaga sumpahnya sebagai wakil presiden dan membela Konstitusi AS.

"Bahwa sumpah saya untuk mendukung dan membela Konstitusi membatasi saya untuk mengeklaim otoritas sepihak untuk menentukan suara elektoral mana yang harus dihitung dan mana yang tidak,” kata Pence.

Seorang sumber mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa Trump sangat marah ketika mendengar itu.

"Saya tidak ingin menjadi teman Anda - saya ingin Anda menjadi wakil presiden,” kata sumber itu menirukan Trump.

Baca juga: Mike Pence Buat Marah Trump dengan Akui Tidak Miliki Kuasa untuk Tolak Hasil Pemilu AS 2020

Pada Rabu juga, Trump menumpahkan kekesalannya di Twitter.

"Mike Pence harus datang untuk kita. Dan jika tidak, itu akan menjadi hari yang menyedihkan bagi negara kita,” kata Trump di Gedung Putih dalam pidatonya, Rabu.

Trump juga menyinggung Pence di Twitter dengan mengatakan bahwa Pence memiliki otoritas untuk menolak hasil pemilu AS.

"Jika Mike Pence melakukan hal yang benar, kami memenangi pemilu. Dia memiliki hak mutlak untuk melakukannya," twit Trump yang kemudian diblokir oleh Twitter.

Pence memang tidak memiliki kekuatan mencegah anggota parlemen mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu AS, meskipun Trump mengeklaim sebaliknya.

Baca juga: Trump Umumkan Tak Akan Hadir dalam Pelantikan Biden

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com