WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengisyaratkan bakal memasukkan lagi Kuba ke daftar negara pendukung terorisme.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Pompeo membenarkan dirinya tengah bersiap memasukkan Havana sebelum jabatannya berakhir 20 Januari.
Pompeo mengatakan, tidak mudah bagi pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memasukkan Kuba ke daftar negara pendukung terorisme.
Baca juga: Arab Saudi Senang Garda Revolusi Iran Masuk Daftar Teroris
"Namun dunia tentunya tahu, Kuba itu jahat sekali di banyak tempat," kata Pompeo kepada pembawa acara David Rubenstein.
Menlu AS sejak 2018 itu menyoroti bagaimana Havana memberikan dukungan kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Maduro merupakan pemimpin sayap kiri yang coba digulingkan oleh Washington melalui dukungan kepada pemimpin oposisi, Juan Guaido.
Mantan bos Badan Intelijen Pusat AS (CIA) itu berkata, Kuba sudah memberikan "rasa sakit yang begitu dalam" bagi ekonomi Amerika Latin.
"Karena itu, sangatlah penting bagi kami untuk mempertimbangkan apakah mereka mendukung terorisme," ujar dia dikutip AFP Selasa (5/1/2021).
Jika memang terbukti menyokong, Pompeo menegaskan pihaknya tak ragu memasukkan ke daftar dan memerlakukannya secara tegas.
Baca juga: Orang Kedua Al Qaeda Dibunuh Pasukan Afghanistan, Masuk Daftar Teroris Paling Dicari FBI
Pada 2015, Presiden Barack Obama memutuskan mencabut Havana dari daftar, setelah dia menekankan isolasi AS selama 50 tahun telah gagal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.