WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden Amerika Serikat ( AS) Barack Obama mengomentari rekaman percakapan telepon di mana Presiden AS Donald Trump meminta suara tambahan di Georgia.
Dilansir dari The Hill, Obama menyebut rekaman percakapan itu sebagai ancaman bagi prinsip-prinsip yang fundamental untuk demokrasi.
“Besok adalah Hari Pemilu di Georgia dan taruhannya sangat tinggi,” tulis Obama memulai serangkaian twit panjang di akun Twitter-nya, Selasa (5/1/2021).
“Kita melihat seberapa jauh beberapa orang akan mempertahankan kekuasaan dan mengancam prinsip-prinsip fundamental demokrasi kita," imbuh Obama.
Dia menambahkan bahwa demokrasi bukanlah digunakan untuk memperoleh kekuasaan tertentu, tapi untuk melegitimasi kekuasaan rakyat.
Dia juga mendesak warga Georgia untuk menggunakan hak pilihnya mereka pada Selasa sebagai senjata paling kuat sebagai rakyat AS.
Kendati demikian, Obama tidak menyebut Trump dalam serangkaian unggahannya di Twitter tersebut.
Komentar Obama muncul saat Trump menghadapi banjir kritik karena meminta Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger bahwa Trump menginginkan 11.780 suara tambahan.
Baca juga: Pejabat Pemilihan Georgia Menyatakan Pemungutan Suara Berjalan Lancar, Terlepas dari Klaim Trump
Rekaman percakapan telepon tersebut berlangsung sekitar 1,5 jam dan dipublikasikan oleh The Washington Post pada Minggu (4/1/2021).
Politikus Don Bacon, merupakan salah satu politikus dari Partai Republik yang mengkritik Trump atas percakapan telepon tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan