Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral Polisi Malaysia Copot Stiker Komunis dari Sebuah Restoran

Kompas.com - 05/01/2021, 12:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebuah foto viral menunjukkan polisi Malaysia mendatangi sebuah restoran, dan mencopoti berbagai stiker berbau komunis.

Pada Sabtu (2/1/2021), Polis Diraja Malaysia (PDRM) menginvestigasi rumah makan di Juru, Penang, karena menampilkan dekorasi mendiang pendiri China modern, Mao Zedong.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Rahimi Ra'ais kepada Bernama berkata, restoran itu dipunyai oleh pria berusia 40 tahun.

Baca juga: AS Berlakukan Pembatasan Visa untuk Partai Komunis China

Dalam penggerebekan, polisi tak hanya mencopot stiker berbagai komunis itu, namun juga menanyai sejumlah pegawai, termasuk manajer restoran.

Adapun si pemilik dilaporkan saat ini tengah menjalani karantina selama dua pekan sebagai bagian dari pencegahan virus corona.

Restoran itu sudah beroperasi sejak 2019. Si pemilik juga mempunyai gerai rumah makan lain yang berlokasi di Pulau Tikus sejak 2016.

Saat ini, penegak hukum menginvestigasi menggunakan Pasal 47 UU Masyarakat 1966, yang melarang menampilkan propaganda yang tak sesuai hukum.

Kemudian pasal 505 (b) dari KUHP Malaysia, di mana berisi larangan membuat atau memublikasikan segala rumor yang bertujuan membuat panik masyarakat.

Baca juga: Kim Jong Un Terima Ucapan Selamat dari Pemimpin Partai Komunis Rusia

"Ini hanya dekorasi"

Langkah PDRM mendatangi rumah makan di Juru disesali Ketua Aosiasi China Malaysia (MCA) di Penang, Datuk Tan Teik Cheng.

Dikutip World of Buzz Senin (4/1/2021), dia memberikan pembelaan di Facebook dengan menyatakan langkah PDRM sangatlah berlebihan.

"Poster itu hanyalah sebuah dekorasi. Tentunya ada cara yang lebih baik menangani situasi seperti ini dibanding mencopotnya," kritik Tan.

Baca juga: Pejabat Sydney Ini Terlibat Organisasi Terkait Partai Komunis China

Dia menuturkan, dia yakin bahwa si pemilik restoran tidak mempunyai agenda menyebarkan propaganda yang berhubungan dengan komunisme.

Tan mengatakan istri si pemilik adalah warga negara China, dan berusaha berkeyakinan bahwa pemasangan poster itu adalah bentuk kecintaan terhadap negaranya.

Si politisi berharap netizen tidak menanggapi pencopotan itu dengan melontarkan kalimat yang berpotensi menjadi konflik rasial.

Dia juga memeringatkan jika masalah ini menjadi besar, dia khawatir bakal memengaruhi relasi yang baik antara Malaysia dan China.

Baca juga: September, Superego Anti-komunis, dan Politik Rekonsiliasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com