Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu AS: Kenapa Trump Ngotot Ingin Menang di Georgia? Ini yang Dia Incar...

Kompas.com - 05/01/2021, 09:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

ATLANTA, KOMPAS.com - Setidaknya sudah empat kali Presiden Amerika Serikat Donald Trump ngotot ingin menang pilpres AS di Georgia.

Gugatan pertamanya kalah, lalu Georgia sempat menghitung ulang suara pemilu AS dan Trump tetap kalah dari Joe Biden.

Tak kehilangan akal, presiden ke-45 AS tersebut coba menghasut Gubernur Georgia untuk mendukungnya, dan yang terbaru meminta tambahan suara di sana.

Semua upayanya tak ada yang membuahkan hasil.

Baca juga: Pilpres AS: Terungkap Rekaman Trump Minta Suara untuk Kalahkan Joe Biden

Secara hasil pilpres AS 2020 keseluruhan, kalaupun Trump menang di Georgia dia tetap kalah dan harus angkat kaki dari Gedung Putih.

Lantas mengapa suami Melania tersebut berusaha keras merebut Georgia dari tangan Joe Biden dan Demokrat? Ternyata ada yang dia incar di sana.

Negara bagian di selatan AS itu pekan ini menggulirkan pemilihan suara putaran kedua untuk menentukan kedudukan Senat.

Dilansir dari BBC pada Senin (4/1/2021), menurut aturan di Georgia capres yang menang harus dapat suara minimal 50 persen, dan pada November tidak ada yang mencapainya.

Jadi Demokrat dan Republik akan bertarung sekali lagi pada 5 Januari yang disebut babak run-off.

Dua kandidat Senat dari Republik (David Perdue dan Kelly Loeffler) berhadapan dengan dua kandidat Senat dari Demokrat (Jon Ossoff dan Raphael Warnock).

Baca juga: Bocor ke Publik, Ini Kata Trump di Telepon Saat Minta Suara Pilpres AS di Georgia

Kenapa pemilu Georgia sangat penting?

Senat sebagai majelis tinggi Kongres AS dikendalikan Partai Republik sejak 2014.

Biden membawa Partai Demokrat menang di Georgia lagi sejak 1992. Keunggulan tipisnya 49,5 persen berbanding 49,3 persen atas Trump membuat suami Jill Biden tersebut berhak atas 16 electoral votes.

Kedudukan Senat sangat penting untuk mengesahkan undang-undang, pengangkatan kabinet, dan menunjuk Hakim Agung ke pengadilan tertinggi.

Baca juga: Pilpres AS: Paksa Tambah Suara di Georgia, Trump Dapat Serangan Balik

Secara teknis saat ini ada 46 kursi Demokrat plus dua Senator independen yaitu Bernie Sanders dan Angus King, tetapi mereka biasanya memberi suara untuk Demokrat.

Menurut analis BBC Anthony Zurcher, dengan hasil seri 50-50 Wakil Presiden Kamala Harris dari Demokrat akan memiliki suara yang menentukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com