Para ahli mengukur bahwa pasir dan material laut lain ini terbawa oleh gelombang dengan ketinggian hingga 40 meter, atau setara dengan ketinggian gedung 12 lantai.
Dengan ketinggian seperti ini, gelombang tsunami bisa membawa pasir dan material lain hingga 3,5 kilometer masuk ke daratan.
Hasil penghitungan ini hampir sama dengan ketinggian tsunami di Samudra Hindia pada 26 Desember 2004, yang menewaskan lebih dari 200.000 orang, sebagian besar di Aceh, Indonesia.
Tidak diketahui secara persis dampak dari mega-tsunami yang menghantam Israel 10.000 tahun yang lalu tersebut.
Yang jelas, kata para ahli, dampaknya sangat besar.
Mega-tsunami ini mungkin menjadi penyebab "tidak adanya bukti-bukti permukiman manusia" di kawasan pantai utara Israel selama 4.000 tahun.
Di kawasan yang lebih tinggi, terdapat bukti keberadaan kegiatan manusia secara nyaris tak terputus.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Peristiwa Tsunami Aceh 2004
Namun di kawasan Dor dan sekitarnya, bukti keberadaan manusia hanya ditemukan menjelang berakhirnya era Paleolitikum, sebelum 12.500 tahun yang lalu, dan di era Neolitikum akhir, sekitar 8.500 tahun yang lalu.
Di antara dua periode tersebut tidak ditemukan bukti-bukti aktivitas manusia.
Levy mengatakan mungkin mega-tsunami menghancurkan permukiman manusia dan lokal ekosistem, sebegitu parahnya diperlukan waktu ratusan bahkan ribuan tahun bagi manusia untuk tinggal di kawasan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.