Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Israel Tolak RUU Tunda Tenggat Anggaran, Picu Pemilihan Keempat dalam 2 Tahun

Kompas.com - 23/12/2020, 06:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Tetapi Knesset menolak RUU itu pada hari Selasa, dan memicu pemilihan keempat antara Netanyahu dan Gantz.

Anggota parlemen dari Partai Likud dan Partai Biru-Putih sama-sama menolak proposal koalisi. Gantz, yang saat ini dikarantina karena virus corona, tidak dapat memberikan suara.

Baca juga: Banyak Warganya Tak Percaya Vaksin, PM Israel Disuntik dan Disiarkan secara Langsung

Risiko di sekeliling mereka

Baik Netanyahu dan Gantz, sama-sama menghadapi risiko politik yang substantif dalam pemilihan baru terutama jika diadakan pada Maret.

Kritikus politik mengatakan Netanyahu selalu berencana memaksakan pemilihan sebelum mengosongkan kantor PM untuk digantikan Gantz. Namun Netanyahu agaknya lebih cocok tanggal pemungutan suara pada Juni mendatang.

Hal itu diperkirakan karena PM Israel tersebut ingin punya banyak waktu untuk memvaksinasi publik serta mendorong perekonomian Israel menuju pemulihan.

Selain itu, Netanyahu juga diminta hadir di pengadilan beberapa kali dalam sepekan untuk persidangannya atas tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.

Netanyahu dituduh telah menerima hibah yang tak pantas diterimanya, serta bertransaksi dengan para tokoh media dengan imbalan liputan positif atas dirinya namun menyangkal telah melakukan semua itu.

Dalam pertarungan politik, Netanyahu juga menghadapi tantangan baru dari sayap kanan berpengaruh, Gideon Saar yang telah meninggalkan partai Likud dan membentuk partai Harapan Baru.

Berbagai jajak pendapat menunjukkan bahwa Saar dapat mengikis dukungan yang signifikan terhadap Netanyahu jika pemilihan segera diadakan.

Netanyahu diperkirakan akan menyoroti pencapaian baru-baru ini termasuk serangkaian perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan bekas negara saingan Arab.

Tetapi dia tidak lagi dapat membanggakan aliansi ketatnya dengan Presiden Donald Trump yang akan segera hengkang dari Gedung Putih.

Di luar itu semua, kekayaan politik Gantz anjlok.

Partai Biru dan Putih retak ketika membuat kesepakatan dengan Netanyahu dan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan partai tersebut hanya akan memenangkan sedikit kursi jika pemilihan diadakan.

Mantan sekutu Gantz, Yair Lapid dari Yesh Atid, menjadi pemimpin oposisi di parlemen, tetapi survei pemilih menunjukkan Lapid akan berjuang untuk membentuk pemerintahan.

Secara keseluruhan, prospek partai kiri tengah tampak redup, mungkin akan mempersulit upaya apa pun yang akan dilakukan pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden untuk memperbarui keterlibatan Israel dengan Palestina.

Baca juga: Rasanya Seperti Mengangkat Tirai Besi, Pengakuan Rakyat Israel Setelah Damai dengan UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com