Penelitian Profesor Ravi Gupta di Universitas Cambridge menunjukkan mutasi ini meningkatkan kemampuan infeksi dua kali lipat di laboratorium.
Studi oleh tim ilmuwan yang sama menunjukkan bahwa delesi tersebut membuat antibodi dari plasma darah penyintas Covid kurang efektif dalam menyerang virus.
Prof Gupta berkata: "Ia menyebar dengan cepat, itulah yang membuat pemerintah khawatir, kami khawatir, banyak ilmuwan khawatir."
Varian ini sudah jauh bermutasi dari versi asalnya.
Penjelasan yang paling mungkin ialah varian ini muncul dalam tubuh pasien dengan sistem pertahanan tubuh yang lemah, sehingga tidak mampu mengalahkan si virus.
Alih-alih membasmi virus, tubuhnya malah menjadi tempat virus bermutasi dan berkembang biak.
Baca juga: AS Perhatikan Varian Baru Virus Corona dengan Sangat Hati-hati
Belum ada bukti yang menunjukkan itu, meskipun ini perlu dipantau.
Namun, meningkatkan transmisi saja sudah cukup untuk menyebabkan masalah bagi rumah sakit.
Jika varian baru ini berarti orang-orang akan lebih cepat terinfeksi, ini bisa berbuntut pada lebih banyak orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Hampir pasti iya, setidaknya untuk sekarang.
Ketiga kandidat vaksin yang paling menjanjikan memicu respons sistem kekebalan tubuh terhadap spike yang ada, karena itulah pertanyaan ini muncul.
Vaksin melatih sistem kekebalan tubuh untuk menyerang berbagai bagian virus, jadi meskipun bagian dari spike telah bermutasi, vaksin seharusnya tetap ampuh.
"Tapi jika kita membiarkan mutasinya bertambah, Anda bisa mulai khawatir," kata Profesor Gupta.
"Virus ini kemungkinan akan berkembang untuk bisa lolos dari vaksin, ia telah mengambil langkah pertama menuju itu."
Baca juga: Peringatan WHO soal Varian Baru Virus Corona yang Lebih Menular
Suatu virus dapat lolos dari vaksin ketika ia berubah, sehingga bisa menghindar dari sebagian efek vaksin dan terus menginfeksi orang.
Ini bisa jadi hal paling mengkhawatirkan yang bisa terjadi pada virus.
Varian ini adalah hal terbaru yang menunjukkan bahwa virus corona terus beradaptasi seiring ia menginfeksi semakin banyak orang.
Presentasi dari Profesor David Robertson dari Universitas Glasgow pada hari Jumat menyimpulkan: "Virus ini mungkin dapat menciptakan mutan yang mampu lolos dari vaksin."
Ini akan membuat Covid-19 mirip dengan flu, yang vaksinnya perlu diperbarui secara rutin. Untungnya, vaksin yang kita punya sangat mudah diotak-atik.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Menyebar, Kasus Covid-19 di Inggris Melonjak Drastis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.