Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari Setengah Juta Orang Uighur Diduga Dipaksa Memetik Kapas di China

Kompas.com - 16/12/2020, 14:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Lebih dari setengah juta pekerja Uighur di wilayah barat laut Xinjiang, China, dilaporkan dipaksa memetik kapas melalui skema kerja yang dijalankan pemerintah.

Temuan itu dilaporkan oleh Center for Global Policy (CGP), sebuah lembaga think tank yang berbasis di Washington, pada Senin (14/12/2020).

Laporan itu mengatakan, 570.000 orang dari wilayah Uighur pada 2018 dikirim secara paksa untuk memetik kapas dengan tangan.

Hal itu dilakukan di bawah program tenaga kerja yang diyakini dimaksudkan untuk menargetkan kelompok minoritas.

Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 11 juta orang Uighur, minoritas etnis Muslim-Turki. Mereka memproduksi 85 persen kapas China dan 20 persen dari pasokan global.

Menurut temuan CGP, jumlah total pekerja paksa yang memetik kapas di seluruh wilayah melebihi jumlah yang dilaporkan "beberapa ratus ribu".

Melansir Newsweek pada Selasa (15/12/2020), laporan tersebut merinci kondisi kerja yang berat disana. Para pekerja juga sangat diawasi oleh pejabat pemerintah dan polisi, dengan manajemen gaya militer dan doktrin politik.

Baca juga: Perjuangan Pria Uighur Berpisah 3 Tahun dengan Istri dan Anak, Akhirnya Bersatu di Australia

Adrian Zenz, penulis penelitian tersebut, mengatakan jelas bahwa program kerja, yang diprakarsai pemerintah untuk meningkatkan pendapatan pedesaan, memiliki risiko kerja paksa yang sangat tinggi.

Menurutnya, beberapa dari kelompok minoritas ini mungkin menunjukkan tingkat persetujuan dalam kaitannya dengan proses ini. Terlebih mereka dapat memperoleh keuntungan secara finansial.

Namun Zenz menyoroti adanya ancaman penahanan di luar hukum. Maka penggunaan paksaan mungkin dilakukan oleh pemerintah.

Meski saat ini program pengentasan kemiskinan terlihat berjalan mulus. Akan sulit untuk kemudian menentukan hal ini dilakukan dengan sukarela atau paksaan.

Laporan tersebut dilakukan menanggapi keprihatinan internasional dan hak asasi manusia untuk kelompok minoritas tersebut.

Selama ini pemerintah China dituduh menempatkan lebih dari 1 juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya ke kamp-kamp penahanan. Kemudian memaksa mereka bekerja di luar keinginannya.

Baca juga: China: Kritikan Paus Fransiskus Tidak Berdasar terhadap Minoritas Muslim Uighur

Pada 2018, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mereka memiliki bukti yang dapat dipercaya untuk menunjukkan China telah mengubah wilayah Uighur.

Wilayah itu dibuat menyerupai kamp interniran besar-besaran yang diselimuti kerahasiaan, semacam zona tanpa hak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com