KOMPAS.com – Energi ombak laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari ombak laut yang digunakan untuk menghasilkan listrik.
Energi listrik dihasilkan dengan memanfaatkan gerakan naik-turun dari ombak laut sebagaimana dilansir dari Britannica.
Untuk membangkitkan energi listrik, platform yang biasa digunakan untuk mengubah energi ombak menjadi energi listrik adalah turbin atau pelampung yang naik dan turun.
Turbin atau pelampung yang naik turun ini digerakkan langsung oleh ombak laut, lantas memutar generator sehingga menghasilkan listrik.
Baca juga: Inspirasi Energi: Energi Pasang Surut Air Laut yang Melimpah di Seluruh Dunia
Namun demikian, pembangkitan energi listrik juga dapat dihasilkan dengan memanfaatkan perubahan tekanan udara pada ruang yang menangkap ombak laut.
Tekanan udara inilah yang kemudian memutar turbin dan menggerakkan generator hingga akhirnya menghasilkan listrik.
Wilayah yang memiliki potensi terbesar untuk pengembangan energi gelombang laut biasanya memiliki kecepatan angin yang tinggi.
Pembangkit listrik tenaga ombak laut pertama di dunia dibangun di lepas pantai Agucadora, Portugal.
Baca juga: Inspirasi Energi: Panas Bumi (1) Geotermal Masih Dimanfaatkan untuk Memasak di Negara-negara Ini
Pembangkit ini menghasilkan energi listrik sekitar 2,25 megawatt dari tiga tabung pelampung di permukaan Samudra Atlantik.
Tiga tabung ini bergerak naik-turun sesuai gerakan ombak laut, gerakan naik turun ini diubah menjadi putaran yang menggerakkan generator hingga akhirnya menghasilkan listrik.
Selain itu, potensi energi gelombang laut yang besar untuk pembangkitan listrik terdapat di Kepulauan Inggris dan Pasifik Barat Laut, Amerika Serikat (AS).
Perkiraan potensi energi gelombang tahunan di sepanjang landas kontinen pantai AS berkisar antara 1.170 hingga 2.640 terawatt jam ekuivalen, setara dengan 33 hingga 65 persen dari permintaan listrik AS pada 2015.
Baca juga: Inspirasi Energi: Panas Bumi (2) Pemanfaatan Geotermal Sebagai Penghangat Ruangan
Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) menaksir bahwa potensi energi ombak laut cukup besar di pantai AS, Eropa, Jepang, dan Selandia Baru.
Berbagai metode dan teknologi untuk menangkap dan mengubah energi ombak laut menjadi energi listrik terus dikembangkan.
Metode ini termasuk menempatkan perangkat pada atau tepat di bawah permukaan air dan memasang perangkat ke dasar laut.