WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, tidak akan memaksa warga AS untuk menggunakan vaksin Covid-19 ketika sudah tersedia di AS, melansir BBC pada Sabtu (5/12/20).
"Saya akan melakukan segala daya saya sebagai presiden untuk mendorong orang melakukan hal yang benar dan ketika mereka melakukannya menunjukan hal itu penting," katanya.
Biden, yang akan resmi menjabat mulai 20 Januari, juga mengatakan dia berharap pelantikannya menjadi acara berskala kecil tanpa kerumunan besar karena adanya virus corona.
"Dugaan saya adalah masih akan ada panggung upacara tapi saya tidak tahu bagaimana semuanya akan dilakukan," katanya.
Pernyataan Biden soal vaksin Covid-19 muncul saat Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk pertama kalinya mendesak penggunaan masker di dalam ruangan, kecuali ketika warga berada di rumah mereka sendiri.
CDC mengatakan, AS telah memasuki fase penularan virus tingkat tinggi. Pada Jumat (4/12/20), AS mencatat lebih dari 2.500 kematian dan hampir 225.000 kasus baru.
Baca juga: Setelah Inggris, Bahrain Beri Otorisasi Darurat Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech
Pfizer yang mengatakan bahwa vaksinnya telah terbukti 95 persen efektif dalam uji klinis, dan Moderna yang mengklaim suntikannya 94 persen efektif, telah mengajukan permohonan ke Food and Drug Administration (FDA) untuk mendistribusikan vaksin mereka di AS.
Inggris pada Rabu (2/12/20) menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer.
Sebelumnya pada Jumat (4/12/20) Wakil Presiden Mike Pence mengatakan dalam kunjungan ke CDC Atlanta, bahwa persetujuan federal untuk vaksin Covid-19 bisa jadi "satu setengah minggu lagi."
Pusat Penelitian Pew mengatakan hanya 60 persen orang Amerika saat ini siap untuk menerima vaksin Covid-19. Jumlahnya naik dari 51 persen pada September.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan