Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, PM Denmark Minta Maaf Soal Pembantaian Cerpelai

Kompas.com - 27/11/2020, 08:34 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

COPENHAGEN, KOMPAS.com - Sambil menyeka air mata, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Kamis (26/11/2020) secara pribadi meminta maaf atas penanganan krisis di mana versi mutasi virus corona baru mendorong pemerintah memusnahkan jutaan cerpelai di peternakan.

Kepala pemerintahan sedang mengunjungi seorang peternak cerpelai di kota Kolding, yang hewannya disuntik mati meskipun sehat, meskipun kemudian terbukti bahwa pemerintah tidak memiliki hak hukum untuk melakukannya.

"Saya tidak punya masalah dengan meminta maaf atas apa yang sudah terjadi, karena kesalahan telah dibuat," kata Frederiksen kepada penyiar TV2 dikutip AFP.

Baca juga: Video Viral Ungkap Bangkai Cerpelai di Denmark Menyembul dari Kuburannya

Terlihat emosional, Frederiksen berhenti beberapa kali untuk menghapus air mata, dan menekankan bahwa penting untuk diingat semua itu bukan kesalahan peternak.

"Itu karena corona, dan saya berharap bisa menjadi cahaya kecil dalam kegelapan pada saat ini bagi peternak cerpelai Denmark," kata Frederiksen.

Pada awal November, Denmark yang merupakan pengeskpor bulu cerpelai terbesar di dunia mengumumkan akan memusnahkan lebih dari 15 juta cerpelai di negara itu setelah versi mutasi dari virus corona baru ditemukan dan diyakini membahayakan keefektifan vaksin di masa mendatang.

Ilustrasi cerpelaiSHUTTERSTOCK/Aleksandra Saveljeva Ilustrasi cerpelai

Baca juga: Gara-gara Cerpelai, Lithuania Ubah Syarat Masuk Turis dari 6 Negara Ini

Namun, beberapa hari setelah pengumuman, pemerintah mengakui tidak memiliki dasar hukum yang legal untuk memerintahkan tindakan tersebut.

Menteri Pertanian Mogens Jensen meminta maaf dan akhirnya mengundurkan diri minggu lalu.

Menyusul pengunduran diri Jensen, Kementerian Kesehatan menyimpulkan bahwa potensi ancaman terhadap vaksin manusia "sangat mungkin dipadamkan", dengan tidak adanya kasus baru dari versi mutasi.

Menurut penghitungan terbaru, lebih dari dua pertiga dari perkiraan 15 hingga 17 juta cerpelai di negara itu telah dimusnahkan.

Baca juga: Denmark: Mutasi Virus Corona di Cerpelai Sudah Dibasmi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com