Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Mitos Pulau Paskah dan Batu Wajah Moai

Kompas.com - 26/11/2020, 20:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Imagina

KOMPAS.com - Rapa Nui atau secara umum dikenal sebagai Pulau Paskah adalah rumah bagi Moai (batu wajah) yang penuh teka-teki.

Moai adalah batu monolit yang telah berdiri mengawasi lanskap pulau selama ratusan tahun. Keberadaan mereka adalah bukti keajaiban kecerdasan umat manusia, namun maknanya masih menjadi misteri.

Pulau Paskah sendiri terletak di Negara Chili, tepatnya di bagian Selatan Samudera Pasifik. Patung-patung Moai menjadi ikon bagi pulau tersebut.

Mengapa patung-patung itu berada di sana memang telah menjadi pertanyaan para peneliti sejak lama dan beberapa hasil penelitian sudah mengungkap jawabannya.

Salah satunya, temuan yang dirilis oleh jurnal Plos One, di mana patung-patung batu itu rupanya didirikan di atas sumber daya alam terpenting manusia, yakni air tawar.

Meski begitu, ada mitos-mitos yang rupanya masih jarang didengar tentang Pulau Paskah dan patung-patung Moai. Seperti apakah mitos-mitos tersebut? 

Simak selengkapnya dalam Kisah Misteri edisi Kamis (26/11/2020) "Mitos Pulau Paskah dan Batu Wajah Moai".

Baca juga: Kisah Misteri: Lady Dracula Elizabeth Bathory, Mandi Darah Gadis demi Awet Muda

Mitos penemuan pulau paskah

Mungkin karena keterasingannya, sejarah dan budaya Pulau Paskah belum sepenuhnya terjelaskan sehingga berkembang menjadi mitos yang sangat relevan.

Namun, mitos-mitos ini biasanya dicampuri dengan imajinasi penutur maupun pendengarnya. Oleh karena itu, rekonstruksi sejarah yang didasarkan pada mitos tentang Moai di Pulau Paskah berada di antara realitas dan fantasi.

Melansir Imagina Rapa Nui, mitos mengisahkan bahwa seorang Ariki (raja) bernama Hotu Matu'a yang tinggal di benua indah bernama Hiva mendapat mimpi bahwa tanah kerajaannya akan tenggelam dan dia perlu mencari tempat lain untuk membawa rakyatnya.

Berbekal nasihat peramal, dia mengirim 7 penjelajah menuju sinar mentari pagi, mencari tanah yang cocok untuk ditinggali dan ditanami ubi jalar yang diyakini sebagai makanan pokok mereka.

Setelah berhari-hari berlayar, 7 penjelajah itu menemukan pulau kecil tak berpenghuni yang cukup subur untuk ditinggali.

Selain membawa ubi jalar, para penjelajah dikabarkan membawa Moai bersama mereka yang mereka tinggal di pulau itu bersama 1 orang penjelajah.

Beberapa waktu berlalu, Hotu Matu'a lalu tiba di pulau tersebut dengan 2 kapal besar bersama rombongannya yang terdiri dari istri, saudara perempuannya dan 100 orang lainnya.

Sejak saat itu, pulau yang mereka temukan diberi nama Te pito o te henua atau bermakna "pusarnya dunia".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com