Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Melahirkan di Toilet, Ibu Ini Tenggelamkan Bayinya Sebelum Dikubur

Kompas.com - 25/11/2020, 19:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

KIEV, KOMPAS.com - Seorang ibu di Ukraina diselidiki polisi setelah disebut menenggelamkan bayi yang baru dilahirkan di kotoran manusia sebelum dikubur.

Perempuan yang hanya diidentifikasi bernama Hanna ini dilaporkan melahirkan secara diam-diam di toilet sempit yang berada dekat rumah.

Polisi menerangkan, mereka yakin Hanna sengaja membiarkan si bayi jatuh ke dalam kubangan berisi kotoran manusia dan berusaha menyingkirkannya.

Baca juga: Diganggu Saat Nonton Film Porno, Pria Ini Bunuh Bayi 2 Tahun

Dalam video yang viral di Ukraina, Hanna awalnya berusaha menjelaskan kepada penyidik bahwa perutnya sakit sehingga dia pergi ke toilet.

Ibu berusia 35 tahun itu kemudian mengungkapkan bahwa dia sedang duduk setelah menyadari ada yang keluar dari dalam perutnya.

Setelah melahirkan bayi laki-laki, dia mengaku pulang ke rumah dan memotong tali pusarnya. Sementata si bayi yang baru lahir tenggelam dalam kotoran.

Detektif yang menangani kasus itu seperti dikutip Daily Mail Selasa (24/11/2020) yakin, si bayi lahir dalam keadaan hidup sebelum ditenggelammkan.

Jasad bayi itu dilaporkan dibiarkan di sana selama satu hari, di mana si ibu meminta bantuan tetangga untuk membantunya menguburkannya di hutan.

Dalam video yang beredar, nampak polisi sampai di gundukan tanah dengan kayu menyilang, yang menjadi tanda dari kuburan si bayi.

Baca juga: Dukun di Boyolali Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Adik Ipar

Si tetangga yang mengaku bernama Ivan menuturkan, Hanna datang kepadanya dan mengaku bahwa dia melahirkan anak yang sudah mati.

"Kepada saya, dia mengaku bahwa anak yang dilahirkannya sudah mati. Jadi dia meminta saya untuk menguburkannya," jelas Ivan.

Pria 61 tahun itu kepada media Ukraina menuturkan, dia segera mengangkat jenazah anak itu, mencucinya, kemudian membungkusnya.

Ivan melanjutkan, mereka segera pergi ke hutan di mana dia menggali kuburan dangkal untuk membaringkan jenazah si bayi baru lahir.

Tetangga Hanna yang lain di Region Sumy melapor ke polisi setelah mengetahui perutnya kempis, sementara tidak ada bayi di rumahnya.

Baca juga: Bayi Dibunuh dan Disimpan di Jok Motor di Parkiran Mal, Begini Ceritanya

Kepala Polisi Distrik Seredyno-Budsky Sergey Titenko menuturkan, pihaknya segera bergerak setelah mendapat laporan dari warga sekitar.

"Berdasarkan keterangan penyidik, perempuan itu melahirkan bayi laki-laki di toilet dan menenggelamkannya di kotoran manusia," jelasnya.

Tim forensik kemudian melakukan pemeriksaan pasca-kematian ke mayat anak itu, untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Adapun Hanna dilaporkan sengaja menyimpan rapat-rapat kehamilannya, di mana dia tidak melaporkannya ke otoritas kesehatan setempat.

"Saya tidak ingin anak ini. Saya bahkan tidak tahu siapa ayahnya," kata dia. Hanna terancam lima tahun penjara jika terbukti membunuh anaknya.

Baca juga: Kasus Bayi Dibunuh Ibunya, Polisi Ingatkan Bahaya Hubungan di Luar Nikah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com