Ketika Partai Republik mengeluh tentang mesin pemungutan suara di Georgia, negara bagian menyelesaikan audit pada pengambilan sampel acak dari mesin di 6 county dan tidak menemukan gangguan dalam pemilu.
“Kami terus berusaha merobohkan rumor ini. Tetapi, itu seperti permainan whack-a-mole. Itu rumor yang tidak didukung fakta," ujarnya.
Baca juga: Penulis Biografi Trump Sebut Presiden AS Itu Bermasalah secara Psikis dan Emosional
Kabupaten Georgia menyelesaikan audit tangan yang melelahkan dari pemilihan presiden pada Rabu.
Sementara Trump dan sekutunya telah memanfaatkan perubahan total suara di beberapa tempat sebagai bukti kesalahan, Raffensperger berulang kali mengatakan tidak ada bukti penipuan.
Raffensperger mengatakan kepada Washington Post pada awal pekan ini bahwa Senator Lindsey Graham, seorang Republikan Carolina Selatan, mencoba menekannya untuk menolak secara hukum memberikan suara di tempat-tempat di mana ada masalah ketidakcocokan tanda tangan.
“Sangat jelas bahwa Senator Graham, Presiden Trump, dan pengacara Lin Wood ini, mereka semua sependapat," ujarnya.
"Mereka tidak memahami hukum di sini, di Georgia, jadi kami memperkuat pencocokan tanda tangan dan kami memiliki proses untuk itu," imbuhnya.
Masalah pemilu yang masih bergulir itu membawa Raffensperger dan istrinya pada ancaman pembunuhan sejak hari pemilihan.
Baca juga: Birukan Georgia, Joe Biden Menangi Pilpres AS dengan 306 Electoral Votes
Raffensperger berkata “sedih” melihat ancaman itu datang dari partainya sendiri.
"Selama berapa bulan terakhir, setiap orang di pihak kami membicarakan tentang semua kelompok radikal sayap kiri ini. Kemudian Anda memiliki orang-orang di pihak kami mulai berbicara dalam bahasa yang menghasut yang sama," katanya.
Menurutnya, ini adalah perseteruan keluarga, tetapi kita harus membatasi itu. Kami harus berbicara satu sama lain dan menurunkan retorika.
Dia menambahkan bahwa dia bermaksud mencalonkan diri kembali pada pemilihan umum 2022, dan jika dia kalah, dia akan menerima hasilnya.
“Setiap orang harus memutuskan bagaimana mereka ingin menjalankan hidup mereka. Saya tahu bahwa jika saya menang, saya ingin menang dengan jujur," ungkapnya.
"Dan jika saya kalah, saya ingin kalah dengan jujur. Dan jika saya kalah, saya bisa kembali dan melakukan hal lain. Saya tidak akan mengeluh tentang prosesnya,” lanjutnya.
Baca juga: Pemilu Amerika: Georgia Akan Hitung Ulang, Pennsylvania Tolak Gugatan Republik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.