Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Tuduhan Trump dalam Pemilu, Anggota Partai Republik Ini Dapat Ancaman Pembunuhan

Kompas.com - 20/11/2020, 15:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ketika Partai Republik mengeluh tentang mesin pemungutan suara di Georgia, negara bagian menyelesaikan audit pada pengambilan sampel acak dari mesin di 6 county dan tidak menemukan gangguan dalam pemilu.

“Kami terus berusaha merobohkan rumor ini. Tetapi, itu seperti permainan whack-a-mole. Itu rumor yang tidak didukung fakta," ujarnya.

Baca juga: Penulis Biografi Trump Sebut Presiden AS Itu Bermasalah secara Psikis dan Emosional

Kabupaten Georgia menyelesaikan audit tangan yang melelahkan dari pemilihan presiden pada Rabu.

Sementara Trump dan sekutunya telah memanfaatkan perubahan total suara di beberapa tempat sebagai bukti kesalahan, Raffensperger berulang kali mengatakan tidak ada bukti penipuan.

Raffensperger mengatakan kepada Washington Post pada awal pekan ini bahwa Senator Lindsey Graham, seorang Republikan Carolina Selatan, mencoba menekannya untuk menolak secara hukum memberikan suara di tempat-tempat di mana ada masalah ketidakcocokan tanda tangan.

“Sangat jelas bahwa Senator Graham, Presiden Trump, dan pengacara Lin Wood ini, mereka semua sependapat," ujarnya.

"Mereka tidak memahami hukum di sini, di Georgia, jadi kami memperkuat pencocokan tanda tangan dan kami memiliki proses untuk itu," imbuhnya.

Masalah pemilu yang masih bergulir itu membawa Raffensperger dan istrinya pada ancaman pembunuhan sejak hari pemilihan.

Baca juga: Birukan Georgia, Joe Biden Menangi Pilpres AS dengan 306 Electoral Votes

Raffensperger berkata “sedih” melihat ancaman itu datang dari partainya sendiri.

"Selama berapa bulan terakhir, setiap orang di pihak kami membicarakan tentang semua kelompok radikal sayap kiri ini. Kemudian Anda memiliki orang-orang di pihak kami mulai berbicara dalam bahasa yang menghasut yang sama," katanya.

Menurutnya, ini adalah perseteruan keluarga, tetapi kita harus membatasi itu. Kami harus berbicara satu sama lain dan menurunkan retorika.

Dia menambahkan bahwa dia bermaksud mencalonkan diri kembali pada pemilihan umum 2022, dan jika dia kalah, dia akan menerima hasilnya.

“Setiap orang harus memutuskan bagaimana mereka ingin menjalankan hidup mereka. Saya tahu bahwa jika saya menang, saya ingin menang dengan jujur," ungkapnya.

"Dan jika saya kalah, saya ingin kalah dengan jujur. Dan jika saya kalah, saya bisa kembali dan melakukan hal lain. Saya tidak akan mengeluh tentang prosesnya,” lanjutnya.

Baca juga: Pemilu Amerika: Georgia Akan Hitung Ulang, Pennsylvania Tolak Gugatan Republik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com