Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Buka Pariwisata di Yerusalem, Palestina Tercabik-cabik

Kompas.com - 18/11/2020, 06:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Ketika Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, salah satu dampaknya adalah sektor pariwisata di Yerusalem timur akan menjadi lebih ramai.

Setelah warga Palestina di kota Yerusalem timur berbulan-bulan menghadapi 'kota hantu' akibat wabah virus corona, kini mereka akan segera melihat keuntungan di sektor pariwisata dari normalisasi UEA-Israel.

Seorang pengusaha Palestina di Yerusalem Timur, Sami Abu Dayyeh, mengatakan bahwa akan ada beberapa keuntungan di sektor pariwisata Palestina, "...dan inilah yang saya harapkan," ujar Abu Dayyeh dikutip Associated Press (AP).

"Lupakan politik, kita harus bertahan hidup," ujarnya.

Baca juga: Palestina: UEA Tidak Berhak Ikut Campur Urusan Masjid Al Aqsa

Para pemimpin Palestina dengan tajam menolak keputusan baru-baru ini oleh UEA, Bahrain dan Sudan untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Normalisasi itu melemahkan konsensus Liga Arab lama tentang hubungan Israel dan Palestina.

Palestina berharap bisa mendirikan negara termasuk Yerusalem timur dan Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel dalam perang 1967.

Dukungan Arab, yang dilihat sebagai bentuk kunci dari pengaruh dalam beberapa dekade negosiasi perdamaian yang terus-menerus dan tidak aktif, sekarang tampaknya menurun, membuat Palestina bisa dibilang lebih lemah dan lebih terisolasi daripada titik mana pun dalam sejarah belakangan ini.

Baca juga: Pakar: Perjanjian Damai Israel dengan UEA dan Bahrain Mengarah pada Perubahan Status Quo Al-Aqsa

Orang-orang Palestina memandang permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem timur sebagai penghalang utama perdamaian, dan sebagian besar komunitas internasional menganggapnya ilegal.

Tetapi prospek pariwisata religi yang diperluas pada akhirnya dapat menguntungkan orang Israel dan Palestina, karena turis Teluk yang kaya dan peziarah Muslim dari tempat yang lebih jauh memanfaatkan adanya jalur udara baru dan hubungan yang lebih baik untuk mengunjungi Al Aqsa serta situs suci lainnya.

Sementara Palestina berharap Yerusalem timur dan Tepi Barat menjadi bagian dari negara mereka kelak, Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi.

“Saya sangat senang karena saya pikir ini membuka kita ke era baru pariwisata Muslim yang tidak pernah benar-benar kita miliki,” kata Fleur Hassan Nahoum, wakil wali kota Yerusalem.

“Meskipun kami memiliki perdamaian dengan Yordania dan Mesir, saya tidak pernah benar-benar melihat turis Mesir atau turis Yordania karena kedamaian bukanlah kedamaian yang hangat [perdamaian yang jauh lebih kooperatif].”

Baca juga: Ikon Perlawanan Palestina Peringatkan Bahaya di Sekeliling Masjid Al Aqsa Yerusalem

Sementara itu, warga Palestina lainnya tampak lebih skeptis. Lebih dari belasan pemilik toko Palestina di Kota Tua Yerusalem, yang sebagian besar ditutup karena virus corona, menolak mengomentari potensi pariwisata Teluk, dengan mengatakan bahwa hal itu terlalu sensitif secara politik.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa dorongan Israel untuk mempromosikan pariwisata di kompleks Haram Asy-Syarif akan meningkatkan ketegangan.

Kompleks Haram Asy-Syarif dengan masjid Al Aqsa dan masjid Kubah Batu yang ikonik adalah bangunan suci dalam agama Islam

Namun, bangunan Kubah Batu juga menjadi tempat suci bagi umat Yahudi yang menyebutnya sebagai Dome of The Rock dan kompleksnya disebut Temple Mount (atau Palestina menyebutnya juga dengan Haram Asy-Syarif).

Baca juga: Akhirnya, Kompleks Masjid Al-Aqsa Resmi Ditutup untuk Hentikan Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com