Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Melonjak Setelah Thanksgiving, Perayaan Natal di Kanada Terancam Tak Diizinkan

Kompas.com - 15/11/2020, 07:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

OTTAWA, KOMPAS.com – Perayaan Thanksgiving di Kanada baru digelar bulan lalu dan lonjakan kasus virus corona di negara itu semakin menjadi-jadi karenanya.

Kini, para Pemimpin Kanada mulai harap-harap cemas apakah perayaan Natal bakal diizinkan atau tidak sebagaimana dilansir dari CNN.

Perayaan Thanksgiving di Kanada jatuh pada 12 Oktober dan ketika perayaan itu para anggota keluarga berkumpul, memicu lonjakan kasus Covid-19.

Akibatnya, pejabat sektor kesehatan di Kanada mulai memperingatkan bahwa pelayanan kesehatan kemungkinan tidak akan mampu menangani pasien Covid-19 lagi.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menekankan agar rakyat Kanada mengurangi pertemuan yang tidak penting.

Baca juga: PM Kanada Tak Akan Tunduk pada Tekanan China untuk Bebaskan Anak Pendiri Huawei

“Dan apa yang kita lakukan dalam beberapa hari dan pekan mendatang akan menentukan apa yang harus kami putuskan saat Natal," kata Trudeau dalam konferensi pers, Jumat (14/11/2020).

Kepala Pejabat Kesehatan Publik Kanada, Theresa Tam, mengatakan pelonggaran protokol kesehatan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di hampir setiap bagian di Kanada.

"Dalam suasana yang lebih santai seperti pertemuan keluarga, pesta ulang tahun, perayaan hari raya, dan kegiatan rekreasi, adalah hal yang wajar untuk bersantai. Tapi ini bisa berarti mudah untuk melupakan dan lengah terhadap tindakan pencegahan yang diperlukan" kata Tam.

Dia juga memperingatkan bahwa kasus Covid-19 harian baru dapat berlipat ganda hanya dalam beberapa pekan jika rakyat Kanada tidak menerapkan protokol kesehatan secara serius.

Situasi di Ontario bahkan cukup parah. Para ahli memperingatkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat bahkan bisa semakin bertambah banyak.

Baca juga: Sidang Gugatan RUU 21 Kanada yang Larang Penggunaan Simbol Agama

Dekan Dalla Lana School of Public Health di University of Toronto, Adalsteinn Brown, mengatakan jumlah pasien yang dirawat di ICU dan bahkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona kemungkinan akan semakin meningkat.

“Bahkan dengan pembatasan baru, jika diterapkan hari ini, Anda masih akan melihat penambahan jumlah kematian,” kata Brown.

Pelayanan perawatan kesehatan adalah tanggung jawab pemerintah provinsi dan beberapa di antaranya, termasuk Ontario dan Alberta, enggan menerapkan tindakan yang lebih ketat karena khawatir akan merusak perekonomian.

Namun, ratusan dokter dari seluruh Kanada telah memperingatkan bahwa hanya tindakan pencegahan yang terbukti efektif menekan penyebaran Covid-19 sekaligus mencegah menumpuknya pasien di rumah sakit.

Baca juga: Tragedi Malam Halloween, Pria Berkostum Abad Pertengahan Mengamuk dan Bunuh 2 Orang di Kanada

Perlajaran bagi Amerika Serikat

Lonjakan kasus Covid-19 di Kanada setelah perayaan Thanksgiving memang menjadi studi kasus untuk Amerika Serikat (AS).

Pasalnya perayaan Thanksgiving di AS tinggal menghitung hari dan jatuh pada 26 November.

Pekan ini, New York membatasi pertemuan di dalam dan luar ruangan di menjadi hanya 10 orang karena kasus Covid-19 terus meningkat.

"Jika Anda melihat dari mana asalnya, jika Anda melakukan pelacakan kontak, Anda akan melihat mereka berasal dari tiga area utama: tempat di mana alkohol disajikan, pusat kebugaran, dan pertemuan dalam ruangan di rumah pribadi," kata Gubernur New York Andrew Cuomo dalam sebuah pernyataan.

Di tempat lain, Pemerintah Chicago mengeluarkan pembatasan yang sama dengan New York pada pekan ini.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Temukan Fosil Dinosaurus Paruh Bebek Berusia 69 Juta Tahun di Kanada

Pemerintah juga menyerukan rakyatnya untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mendorong mereka untuk tidak mengundang keluarga dan teman merayakan Thanksgiving.

Pekan lalu, Massachusetts juga membatasi pertemuan untuk 10 orang di dalam ruangan dan 25 orang di luar ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com