OTTAWA, KOMPAS.com – Perayaan Thanksgiving di Kanada baru digelar bulan lalu dan lonjakan kasus virus corona di negara itu semakin menjadi-jadi karenanya.
Kini, para Pemimpin Kanada mulai harap-harap cemas apakah perayaan Natal bakal diizinkan atau tidak sebagaimana dilansir dari CNN.
Perayaan Thanksgiving di Kanada jatuh pada 12 Oktober dan ketika perayaan itu para anggota keluarga berkumpul, memicu lonjakan kasus Covid-19.
Akibatnya, pejabat sektor kesehatan di Kanada mulai memperingatkan bahwa pelayanan kesehatan kemungkinan tidak akan mampu menangani pasien Covid-19 lagi.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menekankan agar rakyat Kanada mengurangi pertemuan yang tidak penting.
Baca juga: PM Kanada Tak Akan Tunduk pada Tekanan China untuk Bebaskan Anak Pendiri Huawei
“Dan apa yang kita lakukan dalam beberapa hari dan pekan mendatang akan menentukan apa yang harus kami putuskan saat Natal," kata Trudeau dalam konferensi pers, Jumat (14/11/2020).
Kepala Pejabat Kesehatan Publik Kanada, Theresa Tam, mengatakan pelonggaran protokol kesehatan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di hampir setiap bagian di Kanada.
"Dalam suasana yang lebih santai seperti pertemuan keluarga, pesta ulang tahun, perayaan hari raya, dan kegiatan rekreasi, adalah hal yang wajar untuk bersantai. Tapi ini bisa berarti mudah untuk melupakan dan lengah terhadap tindakan pencegahan yang diperlukan" kata Tam.
Dia juga memperingatkan bahwa kasus Covid-19 harian baru dapat berlipat ganda hanya dalam beberapa pekan jika rakyat Kanada tidak menerapkan protokol kesehatan secara serius.
Situasi di Ontario bahkan cukup parah. Para ahli memperingatkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat bahkan bisa semakin bertambah banyak.
Baca juga: Sidang Gugatan RUU 21 Kanada yang Larang Penggunaan Simbol Agama
Dekan Dalla Lana School of Public Health di University of Toronto, Adalsteinn Brown, mengatakan jumlah pasien yang dirawat di ICU dan bahkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona kemungkinan akan semakin meningkat.
“Bahkan dengan pembatasan baru, jika diterapkan hari ini, Anda masih akan melihat penambahan jumlah kematian,” kata Brown.
Pelayanan perawatan kesehatan adalah tanggung jawab pemerintah provinsi dan beberapa di antaranya, termasuk Ontario dan Alberta, enggan menerapkan tindakan yang lebih ketat karena khawatir akan merusak perekonomian.
Namun, ratusan dokter dari seluruh Kanada telah memperingatkan bahwa hanya tindakan pencegahan yang terbukti efektif menekan penyebaran Covid-19 sekaligus mencegah menumpuknya pasien di rumah sakit.
Baca juga: Tragedi Malam Halloween, Pria Berkostum Abad Pertengahan Mengamuk dan Bunuh 2 Orang di Kanada
Lonjakan kasus Covid-19 di Kanada setelah perayaan Thanksgiving memang menjadi studi kasus untuk Amerika Serikat (AS).
Pasalnya perayaan Thanksgiving di AS tinggal menghitung hari dan jatuh pada 26 November.
Pekan ini, New York membatasi pertemuan di dalam dan luar ruangan di menjadi hanya 10 orang karena kasus Covid-19 terus meningkat.
"Jika Anda melihat dari mana asalnya, jika Anda melakukan pelacakan kontak, Anda akan melihat mereka berasal dari tiga area utama: tempat di mana alkohol disajikan, pusat kebugaran, dan pertemuan dalam ruangan di rumah pribadi," kata Gubernur New York Andrew Cuomo dalam sebuah pernyataan.
Di tempat lain, Pemerintah Chicago mengeluarkan pembatasan yang sama dengan New York pada pekan ini.
Baca juga: Bocah 12 Tahun Temukan Fosil Dinosaurus Paruh Bebek Berusia 69 Juta Tahun di Kanada
Pemerintah juga menyerukan rakyatnya untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mendorong mereka untuk tidak mengundang keluarga dan teman merayakan Thanksgiving.
Pekan lalu, Massachusetts juga membatasi pertemuan untuk 10 orang di dalam ruangan dan 25 orang di luar ruangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.