Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit di Negeri 'Uncle Sam' Kewalahan Atasi Kasus Infeksi Covid-19

Kompas.com - 12/11/2020, 11:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

EL PASO, KOMPAS.com - Setelah beberapa minggu kasus virus corona meningkat pesat, banyak rumah sakit di seluruh Amerika Serikat (AS) kewalahan, memaksa otoritas lokal untuk menerapkan aturan baru untuk mengatasi pandemi.

Melansir AFP , pada Selasa (10/11/2020) rumah sakit di seluruh AS mencatat rekor 61.964 orang yang dirawat akibat terinfeksi Covid-19, angka tertinggi yang melampaui angka 60.000 menurut Proyek Pelacakan Covid (CTP).

Situasi ini sangat mengkhawatirkan di perbatasan kota El Paso, bagian barat Texas, negara bagian AS yang memiliki kasus infeksi corona lebih dari 1 juta.

Lebih dari 1.000 orang dirawat di rumah sakit hanya di El Paso saja, sebagian besar dari 6.170 rumah sakit di negara bagian itu.

Menurut kepala petugas medis di Pusat Medis kota Del Sol Ogechika Alozie, "Ini adalah masa-masa kelam."

Dia menambahkan masa-masa kelam itu terasa melelahkan dan membuat frustrasi.

Kasus infeksi corona begitu tinggi sehingga gubernur Texas, Greg Abbott meminta pusat medis militer diubah untuk menampung pasien non-Covid demi mengosongkan ruang di rumah sakit.

Sementara pejabat wilayah kabupaten telah meminta penambahan jumlah kamar mayat keliling.

Baca juga: Kepala Staf Trump Positif Virus Corona

Angka kematian meningkat

Situasi di El Paso menggambarkan kesulitan yang dihadapi pemerintah daerah di Amerika Serikat, di mana Presiden AS Donald Trump telah menyepelekan wabah dan menyerahkan penanganan krisis kesehatan ini kepada pejabat negara bagian, kabupaten dan kota.

Pada akhir Oktober, seorang hakim kabupaten El Paso memerintahkan penutupan bisnis yang tidak penting selama 2 pekan, tindakan yang diperjuangkan oleh wali kota El Paso dan jaksa agung negara bagian.

Presiden Trump dalam upayanya melawan pandemi telah banyak berharap pada pengembangan cepat vaksin.

Uji coba Fase Positif 3 vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer memungkinkan vaksin baru ada akhir tahun atau bahkan awal tahun 2021.

Namun, dengan ketiadaan vaksin hari ini, AS menghadapi keadaan yang menggelisahkan.

Jumlah kematian setiap hari memang masih jauh dari tingkat yang terlihat pada musim semi, namun bagaimanapun, AS telah mencatat lebih dari 1.500 angka kematian dalam 24 jam pada Selasa kemarin.

Menurut ahli pengobatan darurat Craig Spencer di Twitter, tingkat kematian infeksi virus corona telah menurun sejak musim semi sebagian karena beberapa rumah sakit dan pegawainya sangat kewalahan kala itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com