Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Korban Kartel Meksiko Ditaruh di Kursi Roda sebagai Peringatan kepada Rival

Kompas.com - 10/11/2020, 14:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Mayat seorang pria ditemukan terduduk di kursi roda di tepi jalan raya, di mana dia merupakan korban dari kartel narkoba Meksiko.

Si pelaku, kartel yang berafiliasi dengan gembong El Chapo, juga mengirim pesan sebagai peringatan kepada kelompok rival.

Penegak hukum di Negara Bagian Sonora merespons laporan pada Sabtu (7/11/2020) dan menemukan jenazah pria itu terbungkus selimut.

Baca juga: 2 Mayat Remaja Laki-laki Diduga Korban Pembantaian Kartel Narkoba Ditemukan di Mexico City

Media Meksiko melaporkan, mereka menemukan pesan yang ditujukan kepada Kartel Caborca, yang dipimpin oleh Rafael Caro Quintero.

Dilansir Daily Mail Senin (9/11/2020), pria yang tak disebutkan identitasnya itu diculik sehari sebelumnya dan ditikam hingga tewas.

Penemuan mayat itu, dengan pelakunya adalah kartel narkoba Los Salazar, disebut merupakan balasan atas serangan dan pemerasan di La Barredora 24/7.

Kartel Caborca adalah sayap militer dari sindikat Caro Quintero. Tak dijelaskan apakah pria yang dibunuh adalah anggota geng.

"Para bos di La Barredora 24/7 adalah orang yang sama yang memeras petani, peternak, dan pedagang di Caborca dan komunilanya," demikian pesan di mayat itu.

Aparat di negara bagian sebelah selatan Meksiko itu tak membeberkan identitas korban, maupun mengumumkan apakah dilakukan penangkapan.

Baca juga: Dijuluki The Godfather, Mantan Menhan Meksiko Dituduh Lindungi Kartel Narkoba dengan Kekuasaannya

Penemuan jenazah itu terjadi setelah Wali Kota Caborca dan Pitiquito meminta bantuan pemerintah guna menangani perang kartel di wilayah mereka.

"Kami sekali lagi meminta bantuan pemerintah federal dan negara bagian untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban di wilayah kami," ujar dua wali kota tersebut.

Caro Quintero disebut mempunyai masalah dengan tiga anak El Chapo, Jesus Alfredo Guzman, Ivan Archivaldo, dan Ovidio Guzman Lopez.

Dikenal sebagai Los Chapitos, mereka bertiga mengelola Kartel Sinaloa sementara ayah mereka dipenjara seumur hidup di penjara berkeamanan maksimum di AS.

Ratusan orang tewas sebagai imbas dari pertikaian antara gembong narkoba berusia 68 tahun itu dengan putra mantan bawahannya di Kartel Guadalajara.

Baca juga: Pembantaian Terjadi di Wilayah Kartel Narkoba, 11 Orang Tewas

Juni lalu, Los Salazar menculik 10 orang, termasuk seorang profesor ternyata adalah korban salah tangkap, dan membuang mayatnya di tepi jalan Caborca dan Sonoyta.

Caro Quintero sendiri menjadi target Badan Anti Narkoba AS (DEA), di mana bersama militer Meksiko, mereka menyerbu 1.011 hektar ladang ganja.

Saat itu, Kartel Guadalajara menuding biang pelakunya adalah agen DEA Enrique "Kiki" Camarena atas penyerbuan itu, dan membalasnya.

Bersama dengan pimpinan kartel lain, Miguel Angel Felix Gallardo dan Ernesto Fonseca Carrillo, Quintero menculik Camarena pada 7 Februari 1985.

Sang agen DEA itu dibunuh, dengan mayatnya dibungkus plastik dan dibuang di La Angostura, Michoacan, pada 5 Maret 1985 silam.

Baca juga: Dijuluki El Chapo Baru, Pria Ini Pimpin Kartel Narkoba Meksiko yang Dikenal Brutal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com