Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan hingga Kim Jong Un, Deretan Pemimpin Ini Belum Ucapkan Selamat ke Biden

Kompas.com - 10/11/2020, 12:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Joe Biden sudah dinyatakan menang Pilpres AS berdasarkan proyeksi dari lembaga survei dan sejumlah media besar setempat.

Sejumlah pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengucapkan selamat.

Meski begitu, masih ada pemimpin yang belum memberikan selamat, di mana petahana Donald Trump juga belum mengakui kekalahannya.

Baca juga: Sempat Dihentikan Trump, Biden Akan Lanjutkan Tradisi Anjing Negara di Gedung Putih

Dilansir dari The Washington Post Senin (9/11/2020), berikut sejumlah pemimpin negara yang belum memberi selamat kepada Joe Biden:

1. Presiden Rusia Vladimir Putin

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan, Putin tidak perlu memberikan pernyataan apa pun mengenai kemenangan mantan Senator Delaware itu.

Sebab menurutnya, saat ini terdapat proses hukum yang dikeluarkan oleh Trump di mana dia hendak menggugat negara bagian yang menenangkan Biden.

Peskov kemudian mengakui pihaknya mengucapkan selamat kepada Trump, yang dinyatakan menang dalam Pilpres AS 2016 aras lawannya Hillary Clinton.

Dia berkilah, situsinya saat ini berbeda karena saat 2016, Hillary Clinton langsung mengucapkan selamat. Beda dengan 2020 di mana petahana menolak mengaku kalah.

Keputusan ini bisa jadi makin membuat relasi Biden dan Putin renggang, di mana Moskwa sudah dituding mengintervensi Pilpres 2016.

Baca juga: Kemenangan Joe Biden dan Harapan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu di Indonesia

2. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Pada Senin, juru bicara Partai Pembangunan dan Keadilan yang dipimpin Erdogan, Omar Celik, merilis pernyataan yang sama dengan Peskov.

Dia mengatakan Ankara memilih menunggu hasil pemilu Amerika diumumkan secara resmi guna menghindari keberatan maupun perdebatan.

Pernyataan Celik itu muncul setelah Turki bersikap diam dalam beberapa hari terakhir, di mana diyakini hasil pilpres mendatangkan kerugian bagi Erdogan.

Asli Aydintasbas, peneliti di European Council on Foreign Relations berujar, selama ini konsolidasi kekuasaan di Turki tak mendapat tekanan Washington.

Lain cerita jika Biden memimpin, Ankara resah karena takut dia bakal memperkenalkan lagi demokrasi dan HAM dalam diskusi bilateral mereka.

Kemal Kilidaroglu, salah satu tokoh penentang Erdogan menuturkan dia menyambut baik kemenangan itu dan tak sabar dengan "kuatnya relasi dua negara".

Baca juga: Transisi Kepemimpinan dari Trump ke Biden Terancam Alot, GSA Tolak Tanda Tangani Dokumen

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020).TURKISH PRESIDENCY via AP Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com