Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye Trump Diselidiki atas Dugaan Pelanggaran Hukum Federal

Kompas.com - 06/11/2020, 11:28 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kantor Penasihat Khusus Amerika Serikat (AS) membuka penyelidikan terhadap tuduhan bahwa tim kampanye Trump menggunakan Gedung Putih sebagai pusat komando kampanye Trump, yang melanggar hukum federal.

Langkah penyelidikan itu disampaikan oleh Perwakilan Demokrat, Bill Pascrell, pada Kamis (5/11/2020).

Dalam pernyataannya itu, Pascrell mengatakan, pengawas federal memberitahunya bahwa unit khusus "telah membuka penyelidikan terhadap tuduhan itu untuk menentukan, apakah Hatch Act dilanggar", seperti yang dilansir dari Reuters pada Jumat (6/11/2020).

Presiden Donald Trump dilaporkan memantau pemilihannya kembali di ruang tamu Gedung Putih pada Selasa (3/11/2020), kemudian berbicara kepada sekitar 200 pendukung yang berkumpul di Ruang Timur gedung itu.

Baca juga: Trump Ngamuk-ngamuk di Twitter karena Pilpres AS, Greta Thunberg: Tenang Donald, Tenang!

Pascrell telah meminta penasihat khusus, Henry Kerner, untuk menyelidiki laporan yang menunjukkan bahwa Trump menggunakan ruang di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower yang berdekatan dengan Gedung Putih, sebagai "ruang perang" kampanye.

Anggota parlemen New Jersey mengatakan, Trump juga diperkirakan mendapatkan pengarahan di kediaman Gedung Putih dan Oval Office sepanjang hari oleh pejabat kampanye.

Menurut anggota parlemen tersebut dapat membuat pejabat cabang eksekutif berisiko melanggar hukum federal.

Baca juga: Trump Jr Dorong Ayahnya untuk Perang Total Lawan Penipuan Pilpres AS

Hatch Act adalah undang-undang federal yang disahkan pada 1939 dan berisi pembatasan aktivitas politik karyawan federal, kecuali presiden dan wakil presiden.

Gedung Putih membantah adanya pelanggaran hukum federal.

"Baik aktivitas resmi pejabat Administrasi, maupun aktivitas politik apa pun yang dilakukan oleh anggota Administrasi, dilakukan sesuai dengan Hatch Act," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere.

Baca juga: Update Pilpres AS: Biden Dekati Angka Keramat, Trump Mengamuk

Sementara, tidak ada komentar segera dari Kantor Penasihat Khusus.

Pascrell mengatakan kantor Penasihat Khusus memberitahukan kepadanya bahwa "tidak dikonsultasikan (oleh kampanye Trump atau Gedung Putih) tentang keputusan untuk menggunakan ruang di dalam Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower sebagai 'ruang perang' kampanye.”

Sebelumnya, badan tersebut meluncurkan penyelidikan pada Oktober atas pidato Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di Konvensi Nasional Republik pada Agustus.

Baca juga: Pilpres AS: Trump Kalah dalam Gugatan Pemungutan Suara di Georgia dan Michigan

Kemudian pada 2019, badan merekomendasikan pemecatan terhadap penasihat senior Trump saat itu, Kellyanne Conway, karena adanya pelanggaran berulang yang dilakukannya.

Kerner, sebelumnya adalah orang yang ditunjuk Trump bekerja untuk anggota parlemen Republik di Kongres.

Kantornya adalah lembaga independen yang memberlakukan Hatch Act, yang itu tidak terhubung ke kantor mantan Penasihat Khusus AS, Robert Mueller.

Baca juga: Kerusuhan Pilpres AS, 20 Orang Ditangkap di New York, Demonstran Ludahi Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com