Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Pilpres AS 2016 Apa Saja yang Sudah Ditepati Trump?

Kompas.com - 05/11/2020, 19:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Suatu hari Donald Trump berkata, tidak ada pemerintahan yang mencapai lebih tinggi daripada yang dicapainya dalam periode pertama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Terlepas dari penanganan pandemi virus corona yang dicap gagal dan banjir kritik, sebenarnya seberapa baik pencapaian Trump di periode pertama setelah menang pilpres AS 2016?

Berikut adalah rangkumannya yang dilansir dari pemberitaan AFP, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Kerusuhan Pilpres AS, Polisi dan Garda Nasional Bentrok dengan Massa Anti-Trump

1. Tembok

Tembok sepanjang 595 kilometer dibangun di sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk mencegah masuknya imigran ilegal.

Badan Bea Cukai dan Perbatasan AS mengatakan, tembok itu adalah perbaikan dan penambahan dari struktur yang sudah ada sebelumnya, tidak benar-benar baru.

Trump berjanji mendeportasi 3 juta imigran tak berdokumen, tapi belum sampai setengahnya yang didepak dari "Negeri Paman Sam".

Meksiko juga tidak ikut patungan untuk membangun tembok itu, berbeda dengan yang diklaim Trump.

Baca juga: Hasil Pilpres Amerika: 4 Swing States Ketat, Trump dan Biden Kejar-kejaran

2. Kebijakan 'America First'

'America First' adalah slogan nasionalis Trump yang menggambarkan kebijakan diplomasi unilateral, proteksionisme, perang dagang, dan memaksa dunia untuk menghormati AS.

Salah satu efek dari kebijakan ini adalah perang dagang dengan China.

Di saat China berpegang pada perjanjian untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS, tarif impor yang dibebankan ke China enam kali lebih tinggi daripada sebelum perang dagang dimulai pada 2018, ujar Peterson Institute for International Economics, dikutip dari AFP.

Foto tertanggal 29 Juni 2019 menunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan KTT G-20 di Osaka, Jepang.AP PHOTO/SUSAN WALSH Foto tertanggal 29 Juni 2019 menunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan KTT G-20 di Osaka, Jepang.
Para mitra dagang juga kecewa dengan kebijakan ini, membalas proteksionisme AS dengan balik menjatuhkan biaya atas barang-barang seperti bourbon dan hasil pertanian, lalu mewajibkan pemerintah AS memberikan bantuan ke jutaan petani.

Defisit perdagangan AS hampir mencapai 577 miliar dollar tahun lalu, meningkat lebih dari 100 miliar dollar dari pemerintahan Barack Obama.

Baca juga: Serba-serbi Pemilu AS: Dari Berharap Menang Hingga Putus Asa, Ini 5 Kicauan Trump di Twitter

3. Mengakhiri "perang bodoh"

Saat berkampanye di pemilu Amerika 2016, Trump berjanji akan mengakhiri petualangan militer AS atau yang disebutnya "perang bodoh" (stupid wars).

Kebijakan ini bisa dibilang berhasil tapi juga tidak. Kritikus mengkhawatirkan Trump yang minim pengalaman dan temperamental akan melakukan kesalahan dalam konflik, tapi akhirnya tidak.

Meski awalnya saling menghina dengan Kim Jong Un, Trump berhasil melakukan langkah rekonsiliasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu masuk Korea Utara untuk bertemu Kim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com