Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Ada Pemilu Langsung, Presiden AS Tidak Serta-merta Dipilih Rakyat

Kompas.com - 03/11/2020, 21:57 WIB
Ericssen,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amerika Serikat menggelar pesta demokrasi empat tahunan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat.

Pada Pemilu Presiden AS 2020, Partai Republik mengusung petahana Donald Trump sebagai calon presiden dan Mike Pence sebagai calon wakil presiden.

Adapun Partai Demokrat di Pemilu Presiden AS 2020 mengajukan Joe Biden yang pernah menjadi Wakil Presiden AS di Pemerintahan Barack Obama sebagai kandidat presiden, dengan Kamala Harris sebagai calon wakil presiden. 

 

Namun, yang tak semua orang tahu, sistem pemilihannya tidak sama seperti yang berlaku di Indonesia atau negara-negara lain yang juga menggunakan sistem pemilihan langsung.

Baca juga: Trump vs Biden, Siapa Bakal Menangi Pilpres AS 2020?

Di Amerika Serikat, pemilihan langsung oleh rakyat (popular vote) sejatinya adalah untuk mendapatkan elector dari setiap negara bagian (state).

Elector adalah wakil pemilih di setiap negara bagian yang diajukan oleh dua partai utama di sana, Partai Republik dan Partai Demokrat. Proses pemilihan oleh para elector ini bernama Electoral College

Ada 538 elector , terdiri atas 535 elector dari 50 negara bagian dan 3 elector dari Washington DC sebagai Ibu Kota Amerika Serikat. Untuk memenangi Pemilu Presiden AS dari proses ini, kandidat presiden AS harus mengumpulkan minimal 270 dukungan elector

Bagaimana jika tidak ada kandidat yang mendapatkan mayoritas suara dukungan?

Baca juga: Peta dan Analisis Swing State di Pemilu Presiden AS 2020

Dalam hal demikian, Presiden AS akan dipilih oleh House of Representatif alias DPR-nya Amerika Serikat. Adapun Wakil Presiden AS dalam situasi ini akan dipilih oleh 100 anggota Senat alias senator.

Jika 435 anggota DPR Amerika tak juga dapat memilih Presiden AS dalam hal Electoral College tak mendapatkan kandidat dengan suara mayoritas, Wakil Presiden yang dipilih para senator akan menjadi Presiden AS untuk sementara waktu sampai DPR dapat memilih Presiden. 

Winner takes all

Kecuali di Nebraska dan Maine, 48 negara bagian menerapkan sistem winner takes all. Apa lagi ini?

Suara terbanyak dari rakyat untuk kandidat di popular vote akan berarti memberikan seluruh "kuota" elector di negara bagian kepada sang kandidat. 

Adapun di Nebraska dan Maine, kursi elector akan dibagi secara proporsional kepada kandidat berdasarkan hasil perolehan suara popular vote

Apakah berarti setiap elector pasti memberikan suara kepada kandidat dari partai yang paling banyak dipilih di popular vote per negara bagian?

Sejarah mencatat, kejadiannya tak selalu begitu juga. Kejadian terakhir terjadi di Pilpres 2016, dengan tujuh elector menolak memberikan suara baik kepada Donald Trump maupun Hillary Clinton yang saat itu jadi kandidat Presiden AS. 

Simak selengkapnya pernak-pernik tentang sistem pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat di dua artikel JEO Kompas.com, Siapa Bilang Presiden AS Dipilih Langsung oleh Rakyat? dan Serba-serbi Sistem Pemilu Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com