Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sama-sama Ada Pemilu Langsung, Presiden AS Tidak Serta-merta Dipilih Rakyat

KOMPAS.com - Amerika Serikat menggelar pesta demokrasi empat tahunan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat.

Pada Pemilu Presiden AS 2020, Partai Republik mengusung petahana Donald Trump sebagai calon presiden dan Mike Pence sebagai calon wakil presiden.

Adapun Partai Demokrat di Pemilu Presiden AS 2020 mengajukan Joe Biden yang pernah menjadi Wakil Presiden AS di Pemerintahan Barack Obama sebagai kandidat presiden, dengan Kamala Harris sebagai calon wakil presiden. 

Namun, yang tak semua orang tahu, sistem pemilihannya tidak sama seperti yang berlaku di Indonesia atau negara-negara lain yang juga menggunakan sistem pemilihan langsung.

Di Amerika Serikat, pemilihan langsung oleh rakyat (popular vote) sejatinya adalah untuk mendapatkan elector dari setiap negara bagian (state).

Elector adalah wakil pemilih di setiap negara bagian yang diajukan oleh dua partai utama di sana, Partai Republik dan Partai Demokrat. Proses pemilihan oleh para elector ini bernama Electoral College. 

Ada 538 elector , terdiri atas 535 elector dari 50 negara bagian dan 3 elector dari Washington DC sebagai Ibu Kota Amerika Serikat. Untuk memenangi Pemilu Presiden AS dari proses ini, kandidat presiden AS harus mengumpulkan minimal 270 dukungan elector. 

Bagaimana jika tidak ada kandidat yang mendapatkan mayoritas suara dukungan?

Dalam hal demikian, Presiden AS akan dipilih oleh House of Representatif alias DPR-nya Amerika Serikat. Adapun Wakil Presiden AS dalam situasi ini akan dipilih oleh 100 anggota Senat alias senator.

Jika 435 anggota DPR Amerika tak juga dapat memilih Presiden AS dalam hal Electoral College tak mendapatkan kandidat dengan suara mayoritas, Wakil Presiden yang dipilih para senator akan menjadi Presiden AS untuk sementara waktu sampai DPR dapat memilih Presiden. 

Winner takes all

Kecuali di Nebraska dan Maine, 48 negara bagian menerapkan sistem winner takes all. Apa lagi ini?

Suara terbanyak dari rakyat untuk kandidat di popular vote akan berarti memberikan seluruh "kuota" elector di negara bagian kepada sang kandidat. 

Adapun di Nebraska dan Maine, kursi elector akan dibagi secara proporsional kepada kandidat berdasarkan hasil perolehan suara popular vote. 

Apakah berarti setiap elector pasti memberikan suara kepada kandidat dari partai yang paling banyak dipilih di popular vote per negara bagian?

Sejarah mencatat, kejadiannya tak selalu begitu juga. Kejadian terakhir terjadi di Pilpres 2016, dengan tujuh elector menolak memberikan suara baik kepada Donald Trump maupun Hillary Clinton yang saat itu jadi kandidat Presiden AS. 

Simak selengkapnya pernak-pernik tentang sistem pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat di dua artikel JEO Kompas.com, Siapa Bilang Presiden AS Dipilih Langsung oleh Rakyat? dan Serba-serbi Sistem Pemilu Presiden AS. 

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/03/215721470/sama-sama-ada-pemilu-langsung-presiden-as-tidak-serta-merta-dipilih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke