"Kematiannya yang semestinya bisa dicegah adalah karena kegagalan pemerintah federal dan negara bagian yang tidak punya perasaan," tulis obituari itu.
Menurut People, Davis kemudian bergabung dengan lebih dari 700 orang lainnya yang memiliki riwayat selamat dari Covid-19 atau kerabat mereka yang selamat dari penyakit mematikan itu untuk menandatangani surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Di dalam surat itu, para "survivor" Covid-19 ini menyerang Trump yang dinilai kurang dalam kepemimpinan dan berbuat lebih banyak untuk melindungi publik di tengah pandemi.
"Bersama-sama, kami mewakili korban manusia yang sangat mengejutkan untuk dijelaskan," bunyi surat kelompok itu kepada Trump.
"Rata-rata setiap hari, lebih dari 43.000 orang Amerika dinyatakan positif Covid-19 dan ratusan orang meninggal."
Surat itu dikirim melalui surel dan secara fisik dikirim ke Gedung Putih, dikumpulkan oleh para korban selamat dari Covid-19 bernama "Covid survivors for Change".
Baca juga: Trump Sebut Dirinya Sakit Covid-19 adalah Berkat Tuhan Yang Kuasa
"Kepemimpinan Anda yang gagal akan terus membahayakan jutaan nyawa," bunyi surat itu. "Ini adalah kelalaian dan ketidakpedulian yang tidak berperasaan atas penderitaan kami.
Ini adalah pengkhianatan terhadap tugas Anda untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan semua orang Amerika.
Kami pantas mendapatkan yang lebih baik. Kami menuntut yang lebih baik. Kebohongan Anda dan kesalahan manajemen yang parah atas respons pandemi telah menyebabkan jumlah kematian yang mengejutkan di seluruh Amerika yang tidak dialami oleh negara maju lainnya; yakni lebih dari 210.000 jiwa. Dan jumlah ini terus bertambah setiap hari."
Surat itu menjabarkan daftar tuntutan, termasuk rencana tanggapan terhadap pandemi berbasis data yang didasarkan pada strategi pencegahan dan pengurangan wabah yang terbukti.
Juga rencana pembukaan kembali ekonomi yang memprioritaskan keselamatan semua orang Amerika, dan dukungan langsung bagi mereka yang paling terkena dampak Covid-19.
“Kami berasal dari berbagai latar belakang. Kami adalah Republikan, Demokrat, dan Independen, dan beberapa orang yang kami cintai memilih Anda pada tahun 2016,” tulis kelompok itu dalam surat mereka.
Sebagai tanggapan, seorang juru bicara Gedung Putih yang dikutip People mengatakan bahwa Presiden Trump "terus mengungkapkan simpati terdalamnya" kepada mereka yang dirugikan oleh Covid-19 dan "tak henti-hentinya" dalam "perjuangannya untuk mengalahkan virus ini."
Juru bicara itu mengatakan kelompok itu mengabaikan bahwa, Trump sebenarnya telah memimpin tanggapan pandemi berbasis data dan rencana pembukaan kembali yang aman dalam upayanya yang tak henti-hentinya untuk mengalahkan virus.
Baca juga: Trump Sesumbar Kalahkan Covid-19, Sapa Pendukungnya Tanpa Masker
"Jangan biarkan (Covid) ini mendominasimu," ujar Trump dalam sebuah pesan video suatu malam saat menjalani pemulihan dari infeksi Covid-19.