Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Paus Fransiskus Soal Ikatan Sipil Sesama Jenis Tuai Kontroversi Dunia

Kompas.com - 23/10/2020, 18:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

“Konferensi Episkopal sangat mengejutkan,” kata Hugo Valdemar, mantan juru bicara Keuskupan Agung Mexico City yang dekat dengan Kardinal Emeritus Norberto Rivera, salah satu pemimpin gereja paling konservatif di Meksiko.

“Saya yakin akan ada keheningan yang tidak menyenangkan dari beberapa dan tepuk tangan dari yang paling liberal,” ujar Valdemar.

Komentar Paus Fransiskus bertentangan dengan semua ajaran dari Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI dan “itulah yang membingungkan,” kata Valdemar.

"Meskipun ini bukan dokumen resmi, itu adalah pendapat. Itu menunjukkan bahwa paus tidak dapat dibiarkan sendiri, karena dia bukan seorang raja dengan otoritas absolut, dia harus bertindak dalam kerangka doktrin gereja," terangnya.

Valdemar mengatakan komentar paus akan memperdalam perpecahan yang sudah memecah belah gereja. "Ini akan memberi semua musuh paus senjata untuk menyerangnya," katanya.

Reaksi menentang kuat komentar yang menyiratkan penerimaan secara legal terhadap pasangan sesama jenis, diwakilkan oleh Monsinyur Daniel Fernández Torres, uskup Arecibo di Puerto Rico.

Baca juga: Paus Fransiskus Kembali Buka Maskernya

Ia menolak komentar Paus Fransiskus, dengan mengatakan "mereka tidak dapat mengubah doktrin Gereja Katolik atau menentangnya."

Torres mengatakan dia akan terus mengikuti teks yang diterbitkan di bawah Paus Yohanes Paulus II yang mengatakan bahwa penghormatan gereja terhadap kaum homoseksual tidak dapat dengan cara apapun yang mengarah pada persetujuan perilaku homoseksual.

Di pihak liberal spektrum gereja di Meksiko, Uskup Saltillo Raúl Vera merayakan komentar paus seperti menghirup udara segar.

“Saya sangat senang bahwa pintu baru terbuka di gereja untuk orang-orang yang masih belum memiliki tempat di dalamnya karena Tuhan akan bertanya tentang mereka,” kata Vera (75 tahun).

Menurut Vera, mereka yang berpendapat bahwa komentar Paus Fransiskus dalam film dokumenter tersebut telah disalahartikan, hanya tidak mau mendengar pesannya.

“Sangat penting bagi kami untuk memulai tahap baru dalam hubungan Gereja Katolik dengan keluarga LGBT di dunia,” kata Vera.

Itulah yang didengar Aldo Dávila, seorang anggota parlemen gay terbuka di Guatemala, di mana serikat sesama jenis dilarang.

Baca juga: Pertama Kalinya, Paus Fransiskus Pakai Masker di Depan Umum

“Demonstrasi toleransi, cinta dan hormat terhadap orang-orang ini penting, terutama sekarang karena kita melihat berbagai negara Amerika Tengah berkembang,” kata Dávila.

“Panama membicarakan masalah ini, Meksiko dan Kosta Rika telah mengeluarkan undang-undang, mungkin ini (komentar Pau Fransiskus) bisa membantu,” ujar Dávila.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com