Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Singapura Bersiap Masuki New Normal pada Akhir Tahun

Kompas.com - 21/10/2020, 17:33 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.comSingapura semakin dekat untuk meninggalkan fase 2 menuju tatanan hidup baru (new normal) yang telah berjalan sejak 19 Juni lalu.

Stabilnya penyebaran virus Covid-19 di "Negeri Singa” mendorong pemerintah mengumunkan rencana memasuki fase 3 atau new normal pada akhir tahun ini, demikian Kementerian Kesehatan mengumumkan Selasa malam (20/10/2020).

Apa yang Diizinkan di New Normal?

New normal akan mengizinkan lebih banyak orang yang dapat berkumpul, yaitu sebanyak 8 orang dari total 5 orang saat ini.

Baca juga: Singapura Akan Mulai Vaksin Warga dari Covid-19 pada 2021

Angka yang sama juga akan diterapkan untuk kunjungan ke rumah sehingga lebih banyak anggota keluarga yang dapat berkumpul.

Tempat-tempat umum seperti museum dan rumah ibadah juga rencananya akan ditingkatkan kapasitas maksimumnya.

Yakni dengan memecah menjadi beberapa kelompok, masing-masing berjumlah 50 orang. Jumlah yang diizinkan sekarang adalah maksimum 100 orang.

Hal yang sama juga berlaku untuk acara pernikahan. Saat ini hanya maksimal 100 hadirin yang diizinkan di acara pernikahan.

Eunice Lee, seorang profesional menyampaikan kepada Kompas.com Rabu siang (21/10/2020) bahwa dia netral menyambut kabar ini. 

"Saya rasa ini berita baik bagi warga yang senang berkumpul-kumpul dengan teman. Ini juga menyegarkan bagi warga yang ingin menggelar acara perayaan kecil-kecilan." tutur profesional di bidang perekrutan tenaga kerja itu. 

Baca juga: Seorang Mahasiswa Rela Disuntik Vaksin Covid-19 Eksperimental dan Bayar Rp 902.555

Untuk persiapan transisi memasuki new normal, warga Singapura tetap harus waspada dan tetap patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan misalnya menjaga jarak atau safe distancing.

"Negeri Merlion” juga akan memberlakukan ketentuan wajib untuk memerika status Covid-19 setiap warga yang akan menghadiri acara

Namun, berita buruk diterima oleh pelaku industri dunia malam. Pemerintah Singapura memastikan kelab malam, bar, pusat karaoke tetap dilarang beroperasi karena resiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi.

Meski begitu, pemerintah mengaku akan berdiskusi dengan pelaku bisnis dunia malam untuk mendiskusikan sejumlah kemungkinan.

Baca juga: Berlibur ke Yunani di Tengah Virus Corona, Raja Belanda Dikecam Rakyatnya

Misal, dengan mengecek dengan ketat status Covid-19 pengunjung dengan metode yang lebih akurat untuk memasuki kelab malam.

New normal bukan berarti kembali ke kehidupan normal sebelum kemunculan virus corona. Warga harus menyesuaikan diri dengan cara hidup baru dan bekerja.

Rencananya new normal akan tetap berlangsung hingga vaksin Covid-19 ditemukan.
Sejumlah relaksasi sendiri telah dilakukan di fase 2.

Salah satunya adalah rencana pembukaan penerbangan umum antara Singapura dan Hong Kong tanpa harus melakukan isolasi mandiri atau karantina.

Baca juga: Dianggap Menyepelekan Covid-19, Topeng Virus Corona Dihapus Amazon

Data Covid-19 di Singapura

Total, kasus Covid-19 Singapura saat ini adalah 57.921 di mana 57.819 pasien atau 99,82 persen telah pulih total. Hanya 38 pasien atau 0,07 persen yang masih dirawat di rumah sakit.

Tidak ada pasien yang menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Sebanyak 36 pasien atau 0,06 persen menjalani isolasi atau penyembuhan mandiri.

Angka kematian tetap salah satu yang terendah di dunia yaitu 28 orang atau 0,05 persen.

Negeri pimpinan Lee Hsien Loong ini juga mencatatkan angka infeksi harian terendah dalam 7 bulan terakhir tepatnya 3 kasus pada 15 dan 17 Oktober lalu.

Angka infeksi harian konsisten berada pada satu digit. Selain itu tidak ditemukan infeksi komunal di masyarakat pada 7,8,9, 11, 13, 15, 16, dan 19 Oktober.

Baca juga: Sehari Usai Pemilu, Kasus Virus Corona Muncul Lagi di Selandia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com