Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa PM Jepang Lirik Indonesia dan Vietnam sebagai Kunjungan Pertama?

Kompas.com - 20/10/2020, 20:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Yoshihide Suga secara terbuka memilih Indonesia dan Vietnam menjadi tujuan kunjungan ke luar negeri pertamanya pada pekan ini, setelah menjabat menjadi Perdana Menteri Jepang, di tengah tingginya tensi Amerika Serikat dan China dalam menarik dukungan. 

Selama perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sebagai perdana menteri, Suga berniat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dan Presiden Indonesia Joko Widodo

Agenda kenegaraan Suga tersebut menarik pertanyaan. Wartawan Jepang dan asing mulai berspekulasi mengapa Suga mengunjungi kedua negara itu dalam tur resmi pertamanya ke luar negeri? Mengapa tidak memulai dengan Washington, Beijing atau Seoul?

Seberapa signifikan perjalanan luar negeri pertamanya dan seberapa sukses itu? Mengutip dari Japan Times pada Kamis (15/10/2020, berikut analisa Kuni Miyake, Presiden Institut Kebijakan Luar Negeri dan direktur penelitian di Canon Institute for Global Studies.

Miyake juga merupakan penasihat khusus Kabinet Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Sambut Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga

Mengapa tidak Washington?

Sejak 1945, mengunjungi Washington telah menjadi salah satu prioritas utama bagi setiap perdana menteri baru di Jepang.

Namun untuk saat ini, di tengah siklus politik pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan pandemi virus corona yang tinggi di sana, pilihan terbaik untuk berkunjung sekarang bukanlah Amerika Serikat.

Tokyo, khususnya akhir-akhir ini, juga telah mengambil sikap resmi, bahwa Jepang akan selalu berupaya untuk mempromosikan visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, termasuk supremasi hukum, kebebasan navigasi dan penerbangan, serta penyelesaian sengketa secara damai, dengan membangun hubungan yang stabil dengan negara tetangganya.

Negara tetangga juga secara implisit berarti China dan kedua Korea.

Baca juga: Lawatan Pertama ke Luar Negeri, PM Jepang Yoshihide Suga Kunjungi Vietnam

Tidak mungkin berkunjung ke China atau Korea Selatan

Mengunjungi China atau Korea Selatan saat ini, menurut Miyake juga bukan proritas. Bahkan mengunjungi Beijing saat ini, bisa menjadi "tidak benar secara politik" mengingat keadaan seputar hubungan bilateral Jepang-China.

Bahkan kunjungan kenegaraan yang pernah direncanakan oleh Presiden Xi Jinping ke Jepang telah ditunda untuk sementara waktu.

Mengunjungi Seoul akan menjadi bunuh diri politik juga. Pada 13 Oktober, Kyodo News melaporkan, “KTT trilateral antara Jepang, Korea Selatan dan China kemungkinan besar tidak akan diadakan tahun ini karena Tokyo telah memberikan pemberitahuan bahwa Suga tidak akan hadir tanpa konsesi dari Seoul dalam perselisihan mengenai kompensasi untuk tenaga kerja masa perang.”

Mengapa Vietnam dan Indonesia?

Secara alamiah, Suga tentu akan memilih mengunjungi Asia Tenggara.

Kebijaksanaan jurnalistik konvensional melihat bahwa mengunjungi negara-negara anggota ASEAN datang, ketika Jepang berusaha untuk "memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan di tengah meningkatnya ketegangan antara sekutu keamanan utamanya Amerika Serikat dan mitra dagang terbesarnya, China."

Itu pendekatan yang sangat masuk akal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com