UN Watch, salah satu kelompok yang menentang tiga negara itu menduduki Dewan HAM PBB, mengatakan pemilihan mereka bertentangan dengan apa yang mereka praktikkan.
"Memilih kediktatoran sebagai hakim-hakim PBB untuk masalah HAM bagaikan menempatkan sekelompok penyulut api sebagai penanggung jawab di bagian pemadam kebakaran," kata direktur eksekutif UN Watch, Hillel Neuer.
Kursi keanggotaan Dewan HAM PBB dikelompokkan ke dalam lima kawasan.
Untuk kawasan Asia Pasifik, negara-negara yang juga mencalonkan diri adalah Arab Saudi, China, Nepal, Pakistan, dan Uzbekistan untuk mengisi empat kursi.
"Pelanggar HAM berulang-ulang seharusnya tak dihadiahi dengan kursi di Dewan HAM," demikian pesan Louis Charbonneau dari HRW.
Baca juga: Roslinda, Wakil Anak Indonesia Suarakan Dampak Covid-19 di Pertemuan Online PBB
Dua kursi kelompok Eropa timur yang kosong dibidik oleh Rusia dan Ukraina. Kelompok Eropa barat akan diduduki oleh Perancis dan Inggris.
Pantai Gading, Senegal, Malawi, dan Gabon mencalonkan diri untuk mengisi empat kursi kawasan Afrika.
Kawasan Amerika Selatan dan Karibia akan ditempati oleh Meksiko, Kuba, dan Bolivia untuk tiga kursi yang ada.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik keanggotaan negaranya dari Dewan HAM PBB pada 2018 dan mengejeknya "munafik".
Baca juga: Korut Langgar Sanksi PBB, Eks Pemain Juventus Terseret
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.