Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata antara Armenia dan Azerbaijan Masih Diwarnai Serangan Rudal dan Tembakan

Kompas.com - 12/10/2020, 13:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pertempuran baru antara Armenia dan Azerbaijan dilaporkan terjadi hanya beberapa jam setelah gencatan senjata diberlakukan.

Ledakan menghantam Stepanakert, ibu kota wilayah sengketa Nagorno-Karabakh, pada Sabtu (10/10/2020) malam, kata saksi mata dan media di Armenia.

Kedua belah pihak sebelumnya menuduh pihak lawan terus membombardir.

Setelah dua minggu pertempuran, kedua negara menyetujui memberlakukan gencatan senjata sementara ketika digelar pembicaraan di Moskwa, Rusia pada Jumat (9/10/2020).

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan laporan kegiatan militer yang terus berlanjut, termasuk terhadap sasaran sipil, serta korban sipil meskipun perjanjian itu dicatat "dengan sangat prihatin", menurut pernyataan yang dirilis Minggu.

Baca juga: Azerbaijan Tuding Armenia Bombardir Kota Ganja, 9 Orang Tewas

Lebih dari 300 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi sejak kejadian kekerasan terbaru dalam konflik berkepanjangan yang pecah pada 27 September.

Pemimpin wilayah Nagorno-Karabakh, Arayik Harutyunyan, mengatakan kepada AFP bahwa situasinya "lebih tenang" pada Minggu (11/10/2020) tetapi memperingatkan gencatan senjata itu berbahaya.

Sebuah blok apartemen tempat tinggal di kota Ganja, Azerbaijan, dihancurkan pada Sabtu malam dalam apa yang dikatakan para pejabat sebagai serangan rudal Armenia.

Para pejabat mengatakan tujuh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Armenia menyebut laporan serangan itu sebagai "kebohongan mutlak".

Baca juga: Paus Fransiskus Sesalkan Gencatan Senjata yang Rapuh Antara Armenia dan Azerbaijan

Gencatan senjata yang sekarang rapuh memungkinkan kedua negara untuk bertukar tahanan dan mengumpulkan mayat-mayat dari pertempuran baru-baru ini.

Mayoritas warga Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia, meskipun secara resmi merupakan bagian dari Azerbaijan.

Kedua bekas republik Soviet saling menyalahkan atas pecahnya kekerasan terbaru - yang merupakan terburuk dalam beberapa dekade.

Sementara itu, selebritas Amerika Serikat (AS) Kim Kardashian West, yang merupakan keturunan Armenia, mengumumkan di media sosial bahwa dia menyumbangkan 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar) untuk dana bagi korban konflik Armenia.

Baca juga: Azerbaijan-Armenia Sudah Gencatan Senjata, Ledakan Masih Melanda Nagorno-Karabakh

Bagaimana gencatan senjata bisa terjadi?

Gencatan senjata disepakati setelah pembicaraan yang berlangsung selama 10 jam di Moskwa. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kedua negara sekarang akan memulai pembicaraan "substantif".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com