Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan Tuding Armenia Bombardir Kota Ganja, 9 Orang Tewas

Kompas.com - 11/10/2020, 21:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAKU, KOMPAS.com - Pemerintah Azerbaijan menuding Armenia sudah membombardir kota mereka di Ganja, dan mengakibatkan sembilan orang warganya tewas.

Pernyataan yang disampaikan kantor jaksa agung itu terjadi kurang dari 24 jam setelah kedua kubu menyepakati gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.

Perundingan yang dimediasi Rusia itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada kedua kubu bertukar tahanan perang maupun korban tewas.

Baca juga: Paus Fransiskus Sesalkan Gencatan Senjata yang Rapuh Antara Armenia dan Azerbaijan

Tetapi, baik Azerbaijan dan Armenia saling menuding sudah melanggar perjanjian gencatan senjata beberapa menit setelah diterapkan.

Armenia menyanggah tudingan mereka menyerang Ganja, dan menuduh Baku sudah menggempur Stepanakert, ibu kota kawasan Nagorno-Karabakh.

Dilaporkan AFP Minggu (11/10/2020), tim penyelamat yang memakai helm merah menggali reruntuhan dengan tangan untuk mencari korban selamat.

Mereka mengambil satu jenazah yang nyaris telanjang, dan memasukkannya dengan hati-hati ke kantong putih sebelum dibawa ke ambulans.

Salah satu saksi mata mengungkapkan, mereka terbangun karena mendengar ledakan besar yang menyasar satu blok, dengan sembilan apartemen hancur.

"Segalanya yang saya kerjakan selama seumur hidup ini musnah sudah," ujar salah satu penduduk Ganja bernama Zagit Aliyev (68).

Baca juga: Azerbaijan-Armenia Sudah Gencatan Senjata, Ledakan Masih Melanda Nagorno-Karabakh

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu seperti dirilis kantornya menyatakan, dia segera menghubungi koleganya, Nenlu Rusia Sergey Lavrov.

Cavusoglu meminta agar Kremlin menggunakan pengaruhnya dan mendesak Yerevan mematuhi gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.

"Serangan yang menyasar apartemen dan membunuh sembilan orang adalah contoh provokasi dari Armenia untuk menyebarkan konflik," ujar Ankara.

Sebagai respons, David Babayan yang merupakan penasihat Presiden Nagorno-Karabakh Arayik Harutyunyan berujar, mereka sangat terkejut dengan Turki.

Dalam pandangannya seperti dikutip Al Jazeera, dia mengaku terpana karena Ankara mengumandangkan dukungan terbuka kepada Baku.

Dia mengatakan jika mereka sampai terang-terangan mendukung lawan, maka konsekuensinya adalah mereka bakal mengubah pendekatan geopolitik.

Baca juga: Kim Kardashian Sumbangkan Rp 14,5 Miliar untuk Rakyat Armenia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com