Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Dalit: Kami Korban Kekerasan karena Miskin, dari Kasta Rendah

Kompas.com - 11/10/2020, 11:46 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Meski pun, ada undang-undang 1989 yang disahkan untuk mencegah kekejaman terhadap komunitas, kekerasan terhadap perempuan Dalit tidak pernah berhenti. Mereka terus dibuntuti, dianiaya, diperkosa dan dibunuh tanpa ada hukuman yang adil.

Baca juga: Gadis Kasta Dalit Diperkosa dan Dianiaya hingga Lumpuh, Tersangka dari Kasta di Atasnya

Sepuluh perempuan Dalit diperkosa setiap hari di India tahun lalu, menurut angka resmi pemerintah. Negara bagian Uttar Pradesh di India Utara memiliki jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan tertinggi.

Tiga negara bagian, Uttar Pradesh, Bihar dan Rajasthan, melaporkan ada lebih dari setengah kasus kekejaman terjadi terhadap para perempuan Dalit.

Dalam penelitian yang dilakukan pada 2014 terhadap 500 perempuan Dalit di 4 negara bagian terkait kekerasan yang mereka hadapi ditemukan, 54 persen mengaku mengalami serangan fisik, 46 persen persen mengalami kekerasan seksual, 43 persen menghadapi kekerasan domestik, 23 persen diperkosa, dan 62 persen mengalami kekerasan verbal.

Perempuan Dalit menanggung beban kekerasan dari semua kasta, termasuk pihak mereka sendiri.

Kelompok Center for Dalit Rights meneliti 100 insiden kekerasan seksual terhadap perempuan dan gadis Dalit di 16 distrik di India. Penelitian dilakukan antara tahun 2004 dan 2013.

Mereka menemukan, bahwa 46 persen korban berusia di bawah 18 tahun, dan 85 persen berusia kurang dari 30 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lapar sampai Mati demi Bela Kasta Dalit, Mahatma Gandhi Rela Mogok Makan

Pelaku kekerasan berasal dari 36 kasta berbeda, termasuk dari Dalit sendiri.

Satu alasan kenapa kaum Dalit terutama perempuan menanggung beban kekerasan adalah karena mereka mulai angkat bicara tentang yang mereka alami.

Titik balik sejarah kekerasan terhadap perempuan Dalit di India terjadi pada 2006.

Saat itu, ada 4 orang anggota keluarga dari kasta Dalit, seorang perempuan, dengan anak gadisnya yang berusia 17 tahun serta 2 putranya dibunuh secara brutal oleh pria-pria dari kasta atas lantaran konflik lahan.

Insiden yang terjadi di desa terpencil Khairlanji di negara bagian Maharashtra bermula ketika 2 orang perempuan Dalit itu menuju ke kantor polisi untuk mengajukan komplain atas sengketa tanah dengan anggota kasta atas di desanya.

"Insiden mengerikan ini menggerakkan hati nurani kasta Dalit dan menyoroti penderitaan sosial dan diskriminasi mereka," kata sejarawan Uma Chakravarti.

Baca juga: Hamil karena Diperkosa, Gadis 16 Tahun di India Dibunuh Ayah dan Kakaknya

Kasta atas diguncang dengan serangan balik kaum Dalit. Dalam kasus Hathras pekan lalu, laporan menunjukkan keluarga korban memiliki perselisihan selama 2 dekade dengan sebuah keluarga dari kasta atas.

Di seluruh negeri, transformasi sosial mengirim gadis-gadis Dalit ke sekolah dan mendorong perempuan Dalit dan kelompok feminis untuk membuat suara mereka didengar.

"Tidak seperti sebelumnya, kepemimpinan perempuan Dalit yang solid mengartikulasikan keluhannya sendiri dan memimpin perjuangan tanpa campur tangan orang lain," kata Dr Yengde.

Perempuan Dalit melawan dan serangan balasannya tampaknya lebih brutal dari sebelumnya.

"Sebelumnya kekerasan tidak terlihat dan tidak dilaporkan," kata Manjula Pradeep, seorang aktivis hak asasi Dalit terkemuka.

"Sekarang kami dilihat. Sekarang kami lebih kuat dan lebih tegas. Sebagian besar kekerasan sekarang adalah untuk mengingatkan kami tentang batas-batas kami," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com