YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menuding, Turki adalah dalang perang melawan Azerbaijan di kawasan Nagorno-Karabakh.
Dalam wawancaranya dengan AFP, Pashinyan mengatakan selama 15 tahun terakhir, pemerintah negara tetangga memang menyulutkan ketegangan.
Tetapi, justru dukungan Turki terhadap Azerbaijan yang membuat perang melawan Armenia berkecamuk di Nagorno-Karabakh, selama dua pekan terakhir.
Baca juga: Presiden Suriah Assad Akui Ada Milisi Negaranya di Perang Armenia-Azerbaijan
"Tanpa partisipasi aktif dari Turki, peperangan ini jelas tidak akan terjadi," kata Pashinyan di istana negara, seperti dilansir Rabu (7/10/2020).
Denan suara berat dan intonasi yang dalam, PM sejak 2018 itu menuding Baku sudah menggelar aksi teror melawan orang yang hendak memperjuangkan kebebasan.
Dia menekankan, konflik di Karabakh bukanlah eskalasi terbaru memperebutkan wilayah yang secara internasional diakui adalah bagian Azerbaijan.
Menurut Pashinyan, konflik terbaru ini merupakan bukti "masuknya kelompok teroris dari Timur Tengah", dan menyatakan pasukannya menggelar operasi kontra-terorisme.
Ankara dituding sudah mengerahkan tentara bayaran ke zona konflik, di mana Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut mereka sudah kelewatan.
Apalagi, Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam wawancara dengan media Rusia RIA membenarkan ada milisi dari negaranya yang tiba di Karabakh.
Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, Presiden Suriah Tuding Erdogan Pemicu Utamanya
Yerevan juga menuduh militer Turki sudah terlibat secara langsung, di mana jet tempur F-16 dilaporkan menembak jatuh peawat mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.