Pashinyan berujar, negaranya menjadi "batu sandungan terbesar" yang harus dibereskan Turki guna melanggengkan ekspansinya.
Dia memperingatkan jika Eropa tidak segera bertindak, dia khawatir pasukan Turki bisa menerobos Wina, merujuk pada pengepungan oleh Ottoman pada abad 17.
Sementara jika Yerevan merasa wilayah mereka sudah diserang secara langsung, Rusia jelas bakal bergerak karena keduanya terikat pakta militer.
Sementara bagi komunitas internasional, respons yang menurutnya harus segera dijalankan adalah memperjuangkan kemerdekaan Nagorno-Karabakh.
Perang sengit sejak 27 September tersebut sudah menewaskan 286 orang, di mana kedua kubu saling menuduh menyerang permukiman sipil.
Saat ini, wilayah Nagorno-Karabakh yang diperintah oleh etnis Armenia belum diakui oleh anggota PBB, bahkan oleh Yerevan sekali pun.
Baca juga: NATO Minta Turki Pakai Pengaruhnya Redakan Perang Azerbaijan-Armenia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.