Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Suriah: Kehadiran Rusia Bantu Lawan Pengaruh Barat

Kompas.com - 05/10/2020, 09:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

DAMASKUS, KOMPAS.com – Presiden Suriah Bashar Al Assad mengatakan keberadaan pangkalan angkatan laut dan angkatan udara Rusia di negaranya membantu melawan pengaruh Barat.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi milik Kementerian Pertahanan Rusia Zvevda, Assad mengatakan dua pangkalan utama Rusia penting untuk melawan kehadiran militer Barat di wilayahnya.

Wawancara tersebut merupakan dalam rangka peringatan lima tahun intervensi Moskwa dalam konflik di Suriah sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (5/10/2020).

"Keseimbangan militer global membutuhkan peran Rusia.. Ini (berarti) membutuhkan pangkalan (militer)… Kami mendapat keuntungan dari ini," kata Assad.

Baca juga: Rusia Dikabarkan Kirim Tentara Bayaran ke Libya, Berasal dari Suriah

Dia menambahkan Suriah membutuhkan kehadiran Rusia, yang menurut komandan militernya, untuk melawan dominasi Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.

Selain pangkalan udara di Hmeimim, Rusia juga mengontrol fasilitas angatan laut Tartus di Suriah.

Fasilitas tersebut merupakan satu-satunya pijakan Rusia di perairan Mediterania yang dipergunakan sejak era Uni Soviet.

Pada 2015, Rusia melancarkan serangan udara di Suriah dan mulai memperkuat kehadiran militer permanennya pada 2017, menyusul kesepakatan dengan Pemerintah Suriah.

Baca juga: Makin Panas dengan Rusia, AS Terjunkan Bala Bantuan ke Suriah

Sebuah dokumen dari Pemerintah Rusia yang diterbitkan Agustus lalu menunjukkan bahwa pihak berwenang Suriah telah setuju untuk memberi Rusia tambahan tanah dan perairan pesisir untuk memperluas pangkalan angkatan udara di Hmeimim.

Sebelum adanya intervensi militer dari Moskwa, Assad mengatakan tentaranya telah menghadapi "situasi berbahaya" dengan oposisi bersenjata.

Dia menuduh oposisi bersenjata tersebut secara langsung didanai dan diperlengkapi oleh Washington dan kekuatan Barat lainnya.

Baca juga: Trump Mengaku Ingin Bunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad

Dengan dukungan dari Rusia dan milisi yang didukung Iran, Assad telah mampu mendapatkan kembali sebagian besar wilayahnya yang hilang dalam konflik yang berlangsung selama satu dekade di Suriah.

Washington dan pendukung oposisi Suriah mengatakan pemboman Rusia dan Suriah di daerah yang dikuasai oposisi sama dengan kejahatan perang.

Selain itu, mereka juga menuding Suriah bertanggung jawab atas migrasi jutaan warga sipil dan kematian ribuan warga sipil.

Baca juga: Atasi Sanksi AS, Rusia-Suriah Jalin Kerja Sama Ekonomi Baru

Moskwa dan Damaskus menyangkal tuduhan pemboman tanpa pandang bulu terhadap warga sipil.

Kdua pihak tersebut mengatakan mereka berjuang untuk membersihkan negara dari milisi teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com