Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Panas dengan Rusia, AS Terjunkan Bala Bantuan ke Suriah

Kompas.com - 19/09/2020, 14:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

DAMASKUS, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan kehadiran militernya di Suriah setelah sejumlah insiden bentrokan dengan pasukan Rusia di negara itu.

Pejabat AS mengatakan enam Kendaraan Tempur Bradley dan sekitar 100 tentara adalah bagian dari bala bantuan militer ke timur laut Suriah.

Dilansir dari BBC, Sabtu (19/9/2020), insiden antara pasukan AS dan Rusia yang berpatroli di Suriah telah meningkat tahun ini.

Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban mengatakan langkah penambahan personel akan "menjamin keselamatan dan keamanan pasukan koalisi".

Kendaraan tempur yang dikerahkan tersebut sebelumnya berbasis di Kuwait.

Baca juga: Trump Mengaku Ingin Bunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad

Dia menambahkan di samping kendaraan tempur, AS juga akan mengerahkan "radar sentinel" dan meningkatkan "frekuensi patroli pesawat tempur AS atas pasukan AS".

"AS tidak mencari konflik dengan negara lain di Suriah, tetapi akan membela pasukan koalisi jika diperlukan," kata Urban dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/9/2020).

Urban tidak secara langsung menyebut Rusia. Namun pernyataan terpisah dari seorang pejabat AS, yang pertama kali dilaporkan oleh NBC News, lebih tegas.

"Tindakan dan bala bantuan ini adalah sinyal yang jelas bagi Rusia untuk mematuhi proses menurunkan konflik bersama dan bagi Rusia dan pihak lain untuk menghindari tindakan tidak profesional, tidak aman, dan provokatif di timur laut Suriah," kata pejabat AS yang enggan disebutkan namanya itu.

NBC News mengutip pernyataan pejabat yang mengatakan pasukan dan kendaraan tersebut dikirim untuk mencegah pasukan Rusia memasuki daerah keamanan, tempat pasukan koalisi AS dan Kurdi beroperasi.

Baca juga: Atasi Sanksi AS, Rusia-Suriah Jalin Kerja Sama Ekonomi Baru

Selama bertahun-tahun, sering terjadi interaksi antara pasukan AS dan Rusia di Suriah. Namun dalam beberapa pekan terakhir, insiden kedua belah pihak di timur laut Suriah semakin sengit.

Pada akhir Agustus, tujuh tentara AS terluka dalam tabrakan dengan kendaraan Rusia. Pemerintah Rusia dan AS saling menyalahkan atas tabrakan tersebut.

AS mengatakan pasukan Rusia telah memasuki "zona keamanan" yang telah mereka sepakati untuk dijauhi.

Sementara itu, Rusia mengatakan telah memberikan peringatan kepada militer AS sebelumnya bahwa mereka akan berpatroli di sana.

AS memiliki sekitar 500 tentara di daerah itu untuk membantu mengamankan ancaman lebih lanjut dari milisi ISIS.

Baca juga: Israel Gempur Suriah, 11 Tewas Termasuk Warga Sipil

Rusia mendukung pasukan pemerintah Suriah sementara AS mendukung milisi Kurdi setempat, bagian dari perang saudara yang telah mengguncang Suriah sejak 2011.

Rusia, yang mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah lama menentang kehadiran militer AS di negara tersebut.

Pada Oktober 2019, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menarik 1.000 tentara AS yang beroperasi untuk mendukung aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi.

Namun beberapa bulan kemudian, Trump memutuskan untuk menempatkan beberapa ratus tentara di negara itu untuk melindungi sumur minyak.

Baca juga: Rudal-rudal Israel Hujani Pos Militer Suriah, 5 Tentara Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com