Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahuan Selingkuh, Pria Ini Tega Bunuh Istri yang Tengah Hamil dan 2 Putrinya yang Masih Balita

Kompas.com - 02/10/2020, 19:51 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Bagi keluarga, teman, tetangga, dan kolega, Chris Watts tampak seperti ayah dan suami penyayang yang sempurna.

Dia dan istrinya, Shan'ann, memiliki dua putri balita yang menggemaskan, Bella, empat tahun, dan adik perempuannya yang berusia tiga tahun, Celeste.

Tapi Chris rupanya berselingkuh dari Shan'ann.

Melansir Daily Mirror, perselingkuhan Chris Watts diakui olehnya ketika dia bertengkar hebat dengan Shan'ann. Istrinya itu merasa sangat terpukul dan mengatakan bahwa dia ingin hak asuh penuh atas anak-anak mereka.

Mendengar itu Watts naik pitam dan mencekik istrinya sampai mati. Namun ironisnya, tindakan brutalnya itu disaksikan 2 orang putrinya yang masih balita.

Baca juga: Pembunuh 20 Orang di India Suap Polisi Rp 10 Miliar agar Dibebaskan

Akan tetapi, kisah itu dikabarkan salah. Menurut Steven Lambert, pengacara yang mewakili keluarga Shan'ann, mengatakan dalam Show Dr Phil Amerika bahwa "malam itu, Shan'ann dan Chris bertengkar. Mereka sempat berbaikan dan rukun. Namun kemudian bertengkar lagi karena Chris mengaku berselingkuh dan ingin bercerai."

Setelah itu, Shan'ann mengatakan bahwa semua telah berakhir di antara mereka dan dia juga mengatakan pada Chris bahwa pria itu tidak akan pernah melihat anak-anaknya lagi.

"Sebagai konsekuensi dari percakapan itu, dia mencekiknya sampai mati," ujar Lambert.

Tetapi setelah Watts membungkus Shan'ann dengan selimut, Bella, putrinya yang pertama masuk ke kamar dan bertanya, "Apa yang kau lakukan pada Mommy?"

Anak berusia empat tahun, yang dikatakan cerdas untuk usianya "tahu ada sesuatu yang terjadi", menurut Lambert.

Baca juga: Selama 17 Tahun, Pria Ini Berkeliling untuk Mencari Pembunuh Ayahnya

Apa yang terjadi selanjutnya benar-benar mengerikan. Watts membundel tubuh Shan'ann dengan selimut dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil keluarga, meletakkan dua gadis kecilnya di kursi belakang dan mengikat mereka di dalam mobil.

Pembunuh itu kemudian berkendara 45 menit ke ladang minyak sebelum menjalankan bagian kedua dari rencananya yang mengerikan.

Selama perjalanan, Bella dikatakan telah memohon kepada ayahnya untuk membawa Shan'ann yang berusia 34 tahun ke rumah sakit.

Ketika mereka tiba di ladang minyak, pertama-tama Celeste dibekap dengan selimut favoritnya. Bella menyaksikan pembunuhan itu dan memohon agar ayahnya tidak membunuhnya sebelum mencoba melarikan diri.

Lambert menjelaskan, "Pada titik ini, Bella telah melepaskan diri dari ikatannya."

Penuntutan pada kasus pengadilan Watts mengklaim dia telah membunuh gadis kecil itu "dengan sengaja dan keji".

Watts kemudian menguburkan istrinya di lubang dangkal sebelum membuang mayat kedua putrinya di kapal tanker minyak dan kembali ke rumah keluarganya dan melaporkan bahwa istri dan 2 anaknya hilang.

Baca juga: Polisi Serbia Tangkap 7 Pria Terduga Pembunuh 44 Warga Sipil Muslim di Perang 1990-an

Dia bahkan memberikan wawancara kepada pers, memohon keluarganya untuk pulang dan mengklaim dia tidak tahu ke mana mereka pergi.

Watts bahkan mengirim pesan teks kepada istrinya, menanyakan di mana dia berada, setelah dia membunuhnya.

Lambert berkata, "Secara pribadi, saya pikir yang terburuk adalah yang dialami 2 gadis cilik itu, selama 45 menit di dalam mobil."

"Jelas pertanyaannya menjadi seberapa banyak yang diketahui Bella dan Celeste tentang apa yang mungkin terjadi dalam 45 menit dalam perjalanan ke tempat mereka dibunuh?"

Watts tidak pernah mengungkapkan detail apa pun tentang bagaimana dia membunuh seluruh keluarganya dan saat dia mengaku bersalah, detilnya tidak keluar di pengadilan.

Baca juga: Bebas Usai Diampuni, Marinir AS Pembunuh Transgender Harus Bantu Filipina Dapat Vaksin Corona

Tahun lalu, Watts berbicara dengan agen dari FBI dan CBI serta anggota Departemen Kepolisian Frederick tentang pembunuhan tersebut.

Watts mengklaim dia melihat putrinya, Bella tewas di tempat tidurnya dan Shan'ann dalam posisi mencekik Celeste.

Polisi setempat dan FBI tidak mempercayai ceritanya dan akhirnya mendakwa Watts dengan tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Watts saat ini berada di balik jeruji besi di Wisconsin, AS, setelah dijatuhi hukuman pada November tahun lalu, lima hukuman seumur hidup berturut-turut tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Dia terhindar dari hukuman mati karena dia mengaku bersalah atas semua tuduhan terhadapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com